Mataram (Antaranews Kalteng) - Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah mencanangkan penggunaan kain tenun NTB sebagai seragam dinas aparatur sipil negara di lingkungan pemerintah provinsi itu.
Pencanangan penggunaan kain tenun NTB sebagai seragam dinas itu dilakukan Gubernur NTB didampingi Ketua Umum Dekranasda NTB Niken Saptiarini Widyawati Zulkieflimansyah di Mataram, Selasa.
"Dengan pencanangan ini, maka setiap hari Selasa dan Kamis, seluruh ASN lingkup Pemerintah Provinsi NTB akan mengenakan tenun khas daerah sebagai seragamnya," ujarnya saat acara pencanangan.
Ia mengatakan penerapan kebijakan yang diusung Dinas Perdagangan sebagai suatu keberanian. Kebijakan itu dinilainya sebagai inovasi yang baik, sehingga diharapkan memacu geliat industri rakyat.
Meski demikian, ia menyatakan tantangan bagi Dinas Perindustrian, untuk menggiatkan industri permesinan.
Jika ingin pemakaian kain khas daerah itu masif, kata dia, maka diperlukan produksi yang lebih banyak, dalam waktu lebih cepat, dan harga yang relatif lebih terjangkau.
"Berikan fasilitas mesin yang tak kalah canggih kepada para pelaku usaha kita. Hal itu harus dilakukan, jika tak ingin kesempatan ini diambil alih oleh pengusaha besar dari luar daerah yang canggih," katanya.
Untuk itu, ia berharap, inovasi itu dapat menjadi awal yang baik dan bisa diikuti oleh institusi lain di NTB, baik BUMN, BUMD, maupun institusi swasta.*
Berita Terkait
Berikut cara mencuci kain tenun yang tepat
Selasa, 30 Mei 2023 17:28 Wib
Dekranasda latih 220 remaja putus sekolah untuk menjadi penenun tenun ikat
Selasa, 30 November 2021 17:55 Wib
Kementerian BUMN bagikan bantuan alat tenun songket ke UMKM Ogan Ilir
Jumat, 29 Oktober 2021 2:54 Wib
Kain tenun khas Dayak Iban Menua Sadap diminati Malaysia
Rabu, 20 Januari 2021 14:13 Wib
Ternyata di Desa Sei Rahayu I ada kerajinan kain tenun
Rabu, 19 Juni 2019 10:44 Wib
Kostum yang dipilih Jokowi saat acara debat
Rabu, 16 Januari 2019 14:11 Wib
Karnaval Tenun Sutra
Kamis, 23 April 2015 1:20 Wib
Galeri Tenun Ikat Dayak Ikut Pameran UKM di Sarawak
Minggu, 21 Mei 2017 15:29 Wib