Bandara Muhammad Sidik di Barito Utara ditargetkan beroperasi 2020

id bandara h muhammad sidik,bandara baru desa trinsing,dinas perhubungan barito utara,bandara baru muara teweh

Bandara Muhammad Sidik di Barito Utara ditargetkan beroperasi 2020

Bandara Haji Muhammad Sidik di Desa Trinsing Kecamatan Teweh Selatan Kabupaten Barito Utara. (Foto Jurnalisme warga)

Muara Teweh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, mengharapkan pembangunan Bandar Udara Haji Muhammad Sidik di Desa Trinsing Kecamatan Teweh Selatan mulai beroperasi 2020 mendatang.

"Untuk merampungkan pembangunan bandara, tahun ini  Pemerintah Pusat  mengucurkan dana sebesar Rp99,229 miliar, sehingga diharapkan tahun depan sudah mulai beroperasi," kata Kepala Dinas Perhubungan Barito Utara Iwan Fikri di Muara Teweh, Selasa. 

Menurut Iwan, alokasi anggaran hampir Rp100 miliar tersebut dibagi menjadi sepuluh item kegiatan, diantaranya pemindahan dan pemasangan conveyor belt type I terminal chek in.Kemudian perluasan dan rehabilitasi gedung, termasuk halaman parkir.

Selanjutnya, kata da, kegiatan lanjutan pembangunan gedung terminal tahap II hingga selesai. Adapula pembuatan drainase terbuka tahap II.kemudian pengadaan dan pemasangan pagar sisi udara dengan wiremesh dan pembuatan halaman parkir terminal penumpang.

Disamping itu lanjutan pekerjaan galian termasuk pekerjaan pemenuhan standard runway strip. Selanjutnya ada pekerjaan rekonstruksi runway dan apron. Dan pengawasan pembangunan prasarana sisi udara serta pengawan pembangunan prasarana sisi darat.

"Dengan sepuluh item kegiatan itu, diharapkan bandara dapat fungsional sesuai dengan kebutuhan," kata Iwan.

Kesepuluh item kegiatan tersebut sudah dilaksanakan lelang dan bahkan mulai  dikerjakan. Sebab target penyelesaian pada tahun ini juga sesuai dengan kontrak kerja sama dengan kontraktor pelaksana.

"Kucuran untun bandara ini, terbesar ke enam seluruh Indonesia dan ini juga sesuai dengan arahan Menteri Perhubungan, dimana lima bandara harus selesai pada Agustus 2019, termasuk bandara haji Muhammad Sidik di Muara Teweh," ujarnya.

Bandara baru ini berada di lahan seluas 180 hektare  dengan memiliki panjang landasan 2.250 meter dan lebar landasan pacu sekitar 30 meter.Bandara ini menggantikan Bandara Beringin Muara Teweh yang sudah tidak layak lagi diperluas karena saat ini sudah berada di kawasan pemukiman penduduk.