Dugaan adanya praktik kecurangan penjualan elpiji

id legislator palangka raya,penjualan elpiji curang,Dugaan adanya praktik kecurangan penjualan Elpiji

Dugaan adanya praktik kecurangan penjualan elpiji

ilustrasi (antarafoto)

Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Palangka Raya,Kalimantan Tengah, Alfian Batnakanti menduga ada praktik kecurangan dalam proses penjualan gas bersubsidi yang menyebabkan harga gas 3 kilogram di kota itu.

"Beberapa lalu informasi dari pihak terkait termasuk Disperindag Kota bahwa pasokan gas dari Pertamina ke tingkat agen normal. Tapi kenapa harga di tingkat eceran masih tinggi," kata Alfian di Palangka Raya, Sabtu.

Untuk itu politisi Gerindra itu meminta pemerintah kota bersama pihak terkait melakukan penelusuran penyebab tingginya harga gas bersubsidi di "Kota Cantik" itu.

"Jika nantinya ditemukan bukti kecurangan maka yang bersangkutan harus diberikan sanksi tegas. Penjualan harga di atas ketetapan harga eceran tertinggi HET tentu melanggar aturan dan sangat merugikan masyarakat," katanya.

Pernyataan itu diungkapkan Alfian terkait keluhan masyarakat di ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah itu terkait tingginya harga gas bersubsidi di tingkat pengecer.

"Sejak awal tahun lalu harga gas bersubsidi di tingkat pengecer tetap tinggi namun bervariasi. Kadang Rp30.000 per tabung, namun saat ini harga Rp35.000/tabung," kata Lina, seorang warga Palangka Raya yang tinggal di jalan Seth Adji.

Sementara, lanjut dia, untuk HET yang ditetapkan pemerintah kota Rp17.500/tabung di tingkat pangkalan.

"Padahal lokasi penjualan gas yang dilakukan pengecer berada di dekat pangkalan. Sementara saat mencari di pangkalan gas sudah habis," katanya.

Dia menambahkan bahwa dirinya pernah berbincang dengan salah seorang pengecer bahwa tingginya harga jual gas bersubsidi yang mencapai Rp35.000 itu menyesuaikan harga beli dari pangkalan.

"Namun itu hanya obrolan dengan pengecer. Kebenarannya saya rasa harus diuji lagi oleh pihak terkait. Intinya saya berharap kehadiran pemerintah kota untuk menstabilkan harga gas seperti dulu di kisaran Rp20.000-Rp22.000 per tabung," katanya.