Palangka Raya (ANTARA) - Bank Indonesia setelah melihat hasil dari liasion, pertumbuhan investasi dan ekspor di Provinsi Kalimantan Tengah untuk triwulan I tahun 2019 diperkirakan akan tetap menguat.
Perkiraan itu karena berbagai proyek pembangunan infrastruktur pemerintah di provinsi ini berdampak terhadap investasi pada lapangan usaha industri kelapa sawit, kata Deputi Kepala Perwakilan BI Kalteng Setian di Palangka Raya, Jumat.
"Proyek pemerintah yang berdampak itu yakni perluasan dermaga pelabuhan Bagendang di Kabupaten Kotawaringin Timur, dan Pelabuhan Bumiharjo di Kabupaten Kotawaringin Barat," ucapnya.
Selain pertumbuhan investasi, ekspor Provinsi Kalteng di triwulan I tahun 2019 juga diperkirakan tetap kuat. Di mana kinerja lapangan usaha pertambangan diperkirakan tetap terjaga, seiring masih tingginya permintaan negara mitra dagang di awal tahun sesuai tren historisnya.
Setian mengatakan secara tahunan ekspor Kalteng tetap kuat, sekalipun sedikit melambat pada tahun 2018 di bandingkan tahun 2018. Ekspor Kalteng tahun 2018 tumbuh sebesar 11,06 (yoy), sedangkan tahun 2017 sekitar 11,46 persen (yoy).
"Tapi untuk triwulan I tahun 2019 tetap kuat karena lapangan usaha pertambangan. Kebijakan B20 Pemerintah terhadap produksi CPO domestik, juga diperkirakan akan menjaga ekspor Provinsi Kalteng tetap tumbuh," beber dia.
Sementara utuk impor Kalteng pada triwulan I tahun 2019, BI memperkirakan akan mengalami perlambatan. Hal itu dipengaruhi oleh pertumbuhan komponen investasi pada beberapa triwulan terakhir berdampak terhadap realisasi impor.
Pria yang juga menjabat Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI perwakilan Kalteng itu mengatakan impor diperkirakan hanya bersumber dari kegiatan investasi swasta yang bersifat rutin, yakni maintenance mesin dan mesin-mesin pendukung dengan nilai tidak terlalu besar.
"Itu perkiraan kami terhadap pertumbuhan investasi, ekspor dan impor di Provinsi Kalteng pada triwulan I tahun 2019," demikian Setian.