Frekuensi penerbangan di Kalteng terus mengalami penurunan

id provinsi kalimantan tengah,kalteng,bps kalteng,penerbangan kalteng selama februari 2019,kepala bps kalteng,Yomin Tofri

Frekuensi penerbangan di Kalteng terus mengalami penurunan

Kepala BPS Kalteng Yomin Tofri (kiri) didampingi Kepala Bidang Statistik Distribusi Bambang Supriono. (FOTO ANTARA/Jaya W Manurung)

Palangka Raya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik mencatat sejak awal semester II tahun 2018 hingga Februari 2019, frekuensi penerbangan pesawat udara dari dan ke Provinsi Kalimantan Tengah terus mengalami penurunan.

Pada Februari 2019 frekuensi penerbangan sebanyak 1.627 kali pun mengalami penurunan dibandingkan Januari 2019 yang mencapai 1.655 kali, kata Kepala BPS Kalteng Yomin Tofri di Palangka Raya, Jumat.

"Penurunan frekuensi penerbangan itu diikuti turunnya aktivitas penumpang dan barang. Di mana aktivitas penumpang turun sekitar 11,46 persen, yang dipicu oleh berkurangnya jumlah penumpang datang sekitar 13,44 persen dan berangkat 9,32 persen," ucapnya.

Sementara untuk penurunan arus lalu lintas barang sekitar 25,05 persen, lanjut dia, dipengaruhi oleh berkurangnya volume bongkar yang mencapai 29,02 persen dan muat sekitar 18,31 persen.

Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, frekuensi penerbangan pesawat selama Januari-Februari 2019, juga terjadi penurunan 15,59 persen, diikuti menurunnya aktivitas penumpang 20,90 persen dan barang 20,82 persen.

Baca juga: Kenaikan kunjungan kapal laut di Kalteng tak menambah jumlah penumpang

"Potensi layanan arus lalu lintas penumpang selama dua bulan terakhir, secara keseluruhan pun relatif rendah," beber Yomin.

Rendahnya potensi layanan arus lalu lintas itu terlihat dari rata-rata aktivitas penumpang sekitar 128.588 orang per bulan, yang terdistribusi melalui tiga bandar udara utama di Kota Palangka Raya, Pangkalan Bun, dan Sampit.

Dari keseluruhan jumlah penumpung selama Februari 2019 sebanyak 120.774 orang, layanan aktivitas penumpang masih didominasi oleh bandara Tjilik Riwut Palangka Raya yang mencapai 58.592 orang atau 48,51 persen.

"Aktivitas penumpang yang cukup tinggi juga melalui Bandar Udara Iskandar Pangkalan Bun berjumlah 42.561 orang atau 35,24 persen, H Asan Sampit berjumlah 19.310 orang atau 15,99 persen, dan bandara lainnya 311 orang 0,26 persen," demikian Yomin.

Baca juga: Nilai tukar petani Kalteng naik berkat tiga subsektor ini