Ibu rumah tangga wajib tahu cara mengatasi kebocoran gas

id Ibu rumah tangga wajib tahu cara mengatasi kebocoran gas,Damkar,Pemadam kebakaran,Dinas pemadam kebakaran,Rihel,Sampit

Ibu rumah tangga wajib tahu cara mengatasi kebocoran gas

Petugas pemadam kebakaran memeragakan cara memadamkan api dan mengatasi kebocoran gas di hadapan guru, orangtua dan murid TK Nurul Jannah Sampit, Sabtu (27/4/2019). (Foto Istimewa)

Sampit (ANTARA) - Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Rihel menilai, ibu rumah tangga wajib mengetahui cara mengatasi kebocoran gas untuk mencegah terjadinya kebakaran.

"Yang sering terjadi itu, ibu rumah tangga panik ketika terjadi kebocoran gas padahal kalau sudah tahu caranya, tidak perlu takut karena apinya bisa dipadamkan. Kalau panik melihat api, lalu ditinggal lari, justru itu yang rawan kebakaran," kata Rihel di Sampit, Sabtu.

Berdasarkan evaluasi dari kebakaran yang terjadi selama ini, pemicunya umumnya adalah korsleting atau hubungan pendek arus listrik. Pemicu lainnya adalah kebocoran gas yang kemudian menimbulkan api yang membesar.

Kondisi itulah yang membuat Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Ini merupakan bagian dari upaya pencegahan kebakaran.

Masyarakat diberi pengetahuan tentang cara menanggulangi atau cara bertindak jika terjadi kebocoran gas. Harapannya agar masyarakat bisa melakukan tindakan yang benar sehingga kebakaran yang dipicu kebocoran gas tersebut bisa dicegah.

Seperti Sabtu, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur mendapat kunjungan dari Taman Kanak-Kanak Nurul Jannah Sampit. Kunjungan ke Markas Pemadam Kebakaran di kompleks Museum Kayu itu disambut positif karena membawa manfaat bagi semua pihak.

Bagi murid, kunjungan itu memberikan pengalaman bagi mereka untuk sejak dini mengenal Pemadam Kebakaran serta bahaya kebakaran dan cara mengatasinya. Setidaknya, pengetahuan itu dapat mengajarkan mereka bahwa api harus dihindari karena bisa menyebabkan kebakaran.

Sementara itu bagi guru dan orangtua murid, kunjungan itu sangat bermanfaat karena mendapat pengetahuan baru tentang cara mengatasi jika terjadi kebocoran gas. Harapannya agar kebakaran bisa dicegah jika ada kebocoran gas.

"Anggota kami melakukan simulasi dan mengajarkan cara mudah mengatasi kompor gas bila ada bocor dan lainnya. Sedangkan bagi anak-anak, kami berharap mereka bisa mencintai dan mengenal Pemadam Kebakaran sejak usia dini," ucap Rihel.

Kunjungan tersebut berlangsung dalam suasana keceriaan, apalagi peserta sangat antusias menyimak penjelasan. Di akhir acara, seluruh murid diajak menaiki mobil pemadam kebakaran dengan berkeliling di halaman markas tersebut untuk agar memberi pengalaman bagi mereka.