Persiapkan diri sambut wacana pemindahan ibukota RI, kata Legislator Bartim

id dprd kabupaten barito timur,bartim,dprd bartim,anggota dprd bartim,Gomelson Lazarus Bayan

Persiapkan diri sambut wacana pemindahan ibukota RI, kata Legislator Bartim

Anggota DPRD Bartim Gomelson Lazarus Bayan. (Foto Antara Kalteng/Habibullah)

Tamiang Layang (ANTARA) - Legislator Barito Timur Gomelson Lazarus Bayan mengajak seluruh masyarakat di Provinsi Kalimantan Tengah, menyikapi wacana pemindahan ibukota pemerintahan Republik Indonesia dengan mempersiapkan diri, agar mampu bersaing dalam pembangunan kedepan.

"Jika ibukota negara dipindahkan ke Kalteng, maka yang harus siap adalah masyarakatnya. Apakah itu siap dari segi kualitas sumber daya manusia (SDM) dan lainnya," kata Gomelson di Tamiang Layang, Jum'at.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) indek pembangunan manusia (IPM) di Kalteng per 2017 masih berada pada angka 69,79 poin. Kenaikan angka IPM tahun 2019 hanya 0,58 point. Dari angka ini bisa dilihat bahwa sebagian warga Kalteng masih tertinggal, khususnya dalam pendapatan, kesehatan dan pendidikan.

Anggota DPRD Bartim ini mengatakan apabila tidak memiliki kesiapan, maka warga Kalteng akan mengalami ketertinggalan dalam pembangunan dalam arti luas. Bahkan bisa tersisih dari tanah kelahiran sendiri.

Faktor penyebab ketertinggalan itu diantaranya mutu dan kualitas pendidikan. Mutu dan kualitas pendidikan di Kalteng harus mampu mencetak generasi-generasi cerdas dan berkualitas.

"Yang perlu dirumuskan bersama antara Pemkab dan Pemprov Kalteng yakni bagaimana meningkatkan kualitas SDM warga agar siap bersaing jika nanti Kalteng terpilih sebagai ibukota negara Indonesia," kata Gomelson.

Baca juga: Begini pendapat anggota DPRD Barito Timur tentang pemindahan Ibu kota negara

Menurut mantan Kepala Dinas Kesehatan Bartim itu, secara garis besarnya warga Kalteng tidak takut dalam persaingan. Akan tetapi, perlu waktu untuk mempersiapkan diri agar siap dalam persaingan pembangunan mampu berada ditengah-tengah dan sebagai pelaku pembangunan itu sendiri.

Pemindahan ibukota negara, tambah politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu, membawa dampak pembangunan yang cukup luas dan luar biasa, baik di bidang investasi hingga pendidikan dan kesehatan.

"Kita tidak memungkiri adanya dampak positif dari rencana pemindahan ibukota negara ke Kalteng. Namun, harus ada juga pemikiran bagaimana mengantisipasi dampak-dampak lain khususnya terhadap warga lokal Kalteng," demikian Gomelson.

Baca juga: Menjelang Ramadhan, masyarakat di Bartim diingatkan untuk saling menghormati