Mariyani Sabran bantu seorang perempuan penderita kanker payudara di Kobar

id Mariyani Sabran,kanker payudara di Kobar,Kobar,Mariyani Sabran bantu seorang perempuan penderita kanker payudara di Kobar

Mariyani Sabran bantu seorang perempuan penderita kanker payudara di Kobar

Armiyati (47) penderita kanker payudara saat berada dipondoknya yang terletak di tengah kebun cempedak, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, sebelum di bawa ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, Senin (6/5/2019). Ist

Pangkalan Bun, Kalteng (ANTARA) - Armiyati (47), warga Desa Sungai Cabang Timur Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Kalimantan Tengah, yang menderita kanker payudara stadium empat, akhirnya mendapat perawatan intensif setelah dievakuasi dari pondoknya ke Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.

Sosok Armiyati yang mencuat di media sosial tersebut, menjadi perhatian khusus tokoh perempuan Kobar Mariyani Sabran yang merupakan adik Gubernur Kalteng Sugianto Sabran.

"Saya sebagai perempuan merasa terpanggil ketika mengetahui ada salah seorang warga yang menderita kanker payudara, tinggal dipondok di tengah kebun cempedak seorang diri, hati saya tergerak dan saya segera membawa beliau ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif," ujarnya di Pangkalan Bun, Selasa.

Rencananya, perempuan paruh baya ini akan kembali dirujuk ke Rumah Sakit Dr Doris Sylvanus Palangka Raya, setelah kondisinya stabil dan mendapat penanganan terlebih dahulu di rumah sakit Imanuddin.

Mariyani Sabran yang merupakan calon legislatif terpilih dari daerah pemilihan tiga Kalteng ini diketahui, selama ini memang konsen terhadap penanganan warga yang sakit dan tidak mampu, serta pembelaan terhadap hak-hak perempuan dan anak.

" Insyaallah dalam waktu dekat akan dirujuk ke Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangka Raya, untuk penanganan lebih lanjut," tegasnya.

Untuk diketahui, sebelum sakit Armiyati kesehariannya hanya berjualan es di desanya, terkadang juga mengambil upahan berjualan kue keliling kampung.

Namun setahun terakhir, Armiyati tidak bisa lagi menjalankan aktifitas berjualan lantaran, penyakit kanker Payudara yang dideritanya sudah parah, sehingga menimbulkan aroma yang tidak sedap.

Untuk menyambung hidup sehari-hari terkadang Armiyati mencoba bertahan dengan mengambil upahan membersihkan kebun kelapa milik tetangganya.

"Kerjaan apa saja masih dijalaninya untuk menyambung hidup, walau dalam keadaan sakit parah," beber Ernawati, salah seorang rekan Armiyati.

Menurutnya, Armiyati sempat di bawa ke rumah sakit di Pangkalan Bun, tapi lantaran sudah begitu parah akhirnya pihak rumah sakit tidak bisa berbuat apa-apa. Penyakitnya semakin parah ketika ia terus mengkonsumsi obat - obatan kampung.

Ditengah sakitnya, ia yang hidup berdua dengan suami keduanya ini, harus berjuang sendiri lantaran suaminya tidak lagi memperhatikan dirinya, hingga ia memutuskan kembali ke keluarganya di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan, namun ia harus bersedih karena keluarganya justru membuatkan pondok di tengah kebun cempedak, lantaran tidak tahan dengan bau dari payudaranya yang sudah membusuk.

"Ya akhirnya saya izin posting beliau di media sosial dan di respon langsung oleh ibu Maryani, saya mengucapkan terima kasih atas kebaikan beliau dengan Gubernur Kalteng Bapak Sugianto Sabran," demikian Ernawati.