Sampit (ANTARA) - Pawai Lampion Takbiran dan Bedug Takbiran memeriahkan malam lebaran Idul Fitri di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah disambut antusias masyarakat setempat.
"Kegiatan ini sekaligus menjadi syiar Islam ke tengah masyarakat tentang ajaran Islam yang aman, damai dan saling menjaga toleransi yang merupakan implementasi dari ajaran Islam yang rahmatan lil alamin," kata Bupati H Supian Hadi di Sampit, Selasa.
Pawai Lampion Takbiran diberangkatkan dari depan rumah jabatan bupati di Jalan Achmad Yani. Puluhan peserta dari berbagai instansi dan kelompok masyarakat, meramaikan kegiatan tahunan ini
Kegiatan ini terasa lebih meriah karena ragam lampion yang diarak oleh masing-masing peserta, dinilai lebih banyak dan lebih variatif. Hujan deras yang sempat mengguyur pada sore hingga menjelang Magrib, tidak menyurutkan semangat peserta dan masyarakat untuk meramaikan acara ini.
Masyarakat berdiri di sepanjang sisi jalan yang dilewati rombongan Pawai Lampion Takbiran. Suara takbir bersahutan dari masing-masing peserta dan masyarakat yang menyaksikan sehingga menambah semarak malam Idul Fitri ini.
Sementara itu, Festival Bedug digelar di Taman Kota Sampit. Kegiatan tahunan yang diikuti puluhan peserta itu juga tidak kalah ramai warga yang hadir untuk menyaksikan keseruan adu menabuh bedug.
Menurut Supian, Festival Bedug merupakan salah satu media yang efektif untuk menyalurkan bakat, kreativitas dan kemampuan seni, khususnya di kalangan generasi muda. Kegiatan ini juga menjadi cara melestarikan budaya dan kesenian tradisional di tengah ramainya hiburan yang penuh dengan pengaruh modernisasi.
Saat ini segala sesuatu yang bersifat tradisional mulai tidak dipedulikan lagi oleh masyarakat. Mereka lebih tertarik pada dunia yang serba modern dan penuh dengan budaya barat.
"Oleh karena itu melalui Festival Bedug ini saya berharap dapat menumbuhkan kembali sekaligus mengembangkan kesadaran bagi kita semua, khususnya remaja tentang pentingnya melestarikan budaya tradisional sekaligus membentengi diri dari pengaruh negatif budaya barat," ucap Supian.
Supian mengajak seluruh umat beragama untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan dengan menjalin rasa kebersamaan dan persaudaraan serta solidaritas yang tinggi. Silaturahmi yang kuat akan menumbuhkan stabilitas keamanan yang kondusif sebagai modal dasar bagi masyarakat untuk bersama-sama membangun daerah tercinta.
Keikutsertaan membangun daerah merupakan ibadah sehingga sudah seharusnya lebih giat dalam bekerja keras meningkatkan partisipasi serta membantu upaya-upaya pemerintah daerah dalam melaksanakan program pembangunan di Kotawaringin Timur.