Kesadaran masyarakat Kotim jaga kebersihan masih sangat rendah

id dprd kotawaringin timur,dprd kotim,anggota dprd kotim,Abdul Kadir,kesadaran masyarakat kotim buang sampah

Kesadaran masyarakat Kotim jaga kebersihan masih sangat rendah

Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimatan Tengah Abdul Kadir. (Foto Antara Kalteng/Untung Setiawan)

Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Abdul Kadir mengajak masyarakat di daerah itu untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah ke sungai atau tempat umum lainnya.

"Saya lihat kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan masih sangat rendah. Itu terlihat dari masih banyaknya sampah yang dibuang sembarangan, baik itu ditempat umum maupun ke sungai," kata Abdul di Sampit, Jumat.

Menurut dia, sampah yang dibuang sembarangan baik itu di sungai maupun tempat umum tersebut berdampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan, bahkan dapat menyebakan banjir dan lainnya.

Legislator Kotim itu mengatakan masyarakat masih perlu diberikan pehaman dan edokasi akan pentingnya kebersihan lingkungan dan untuk tidak membuang sampah secara sembarangan. Lingkungan yang kotor selain merusak keindahan juga dapat menjadi sumber penyakit.

"Dengan adanya edukasi dan pemahaman ke semua kalangan, diharapkan dapat menumbuhkan rasa kepedulian dan kesadaran terhadap masyarakat dalam memelihara kebersihan lingkungan," kata Abdul.

Selain pemahaman, pemerintah daerah hendaknya memberikan peringatan yang disertai sanksi kepada pelaku  pembuang sampah sembarangan. Hal itu sangat penting agar memberikan efek jera.

"Saya yakin tanpa adanya kesadaran masyarakat upaya menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat tidak akan dapat terwujud. Menciptakan kebersihan tidak hanya menjadi tugas pemerintah daerah, namun juga peran dan dukungan masyarakat," kata Abdul.

Baca juga: Sistem zonasi PPDB rugikan siswa pelosok, kata Legislator Kotim

Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi juga membenarkan jika kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan masih cukup rendah. Butuh waktu untuk menyadarkan masyarakat.

"Ini adalah fakta yang saya lihat sendiri. Disejumlah ruas jalan dan sudut kota masih banyak ditemukan tumpukan sampah, utamanya di beberapa bekas tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang telah di tutup," katanya.

Ditutupnya sejumlah TPS di Kota Sampit karena dianggap tidak sesuai lagi, selain itu juga untuk mempermudah pengelolaan sampah. Dan sebagai penggantinya pemerintah daerah telah membangun depo penampungan sampah.

Pemerintah daerah rencanya akan memperbanyak bangunan depo sampah untuk mempermudah masyarakat membuang sampah. Selain itu juga sebagai upaya pemerintah daerah dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

"Untuk saat ini di Kota Sampit baru ada tiga bangunan depo sampah, kedepan bangunan tersebut akan kami tambah hingga sebanyak 15 depo," demikian Supian.

Baca juga: DPRD Kotim proses pembentukan pansus silpa APBD