Polisi amankan dua sopir terkait terbaliknya bus rute Pontianak-Sampit
...berdasarkan keterangan dari para penumpang yang selamat, kecelakaan tersebut diakibatkan oleh ketidak hati-hatian sopir yang membawa bus dalam kecepatan tinggi.
Nanga Bulik (ANTARA) - Polres Lamandau Kalimantan Tengah mengamankan dua orang dalam kejadian terbaliknya bus yang dicarter dari Pontianak ke Sampit dengan menewaskan tiga orang dan melukai puluhan penumpang lainnya pada Senin siang.
"Ada dua orang yang kami amankan di Mapolres Lamandau, yaitu sopir dan sopir cadangan bus Yessoe," kata Kapolres Lamandau, AKBP Andiyatna, kepada awak media saat menjenguk korban yang dirawat RSUD Lamandau, Senin.
Bus Yessoe yang dikemudikan Edi Sutrisno yang mengalami kecelakaan maut di kilometer 40 Desa Panopa Kecamatan Lamandau Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah sekitar pukul 10.00 WIB.
Bus tersebut bertolak dari Pontianak Kalimantan Barat hendak menuju Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah membawa puluhan penumpang yang kabarnya merupakan pekerja perkebunan kelapa sawit.
Andiyatna menjelaskan, berdasarkan keterangan dari para penumpang yang selamat, kecelakaan tersebut diakibatkan oleh ketidak hati-hatian sopir yang membawa bus dalam kecepatan tinggi.
Baca juga: Bus sarat penumpang rute Pontianak-Sampit terbalik di Lamandau [VIDEO]
Ruas jalan Kalimantan Barat-Lamandau yang dilalui merupakan jalur berbukit dan tikungan tajam. Saat hendak melintasi tikungan GCM supir tidak bisa mengendalikan bus sehingga terbalik.
"Saat ini sopir Edi Sutrisno dan sopir cadangan Andi Setyawan sedang kita mintai keterangan di Mapolres dan akan dilakukan pemeriksaan urine, nanti akan kami informasikan," kata Andiyatna.
Dia berharap para pengemudi lebih fokus dan berhati-hati saat melintas di ruas jalan tersebut, terlebih di jalur yang naik turun dan berkelok tajam. Hal itu penting diingat demi keselamatan para pengendara itu sendiri.
Untuk diketahui, berdasarkan informasi yang didapatkan, bus Yessoe yang mengalami kecelakaan di Simpang GCM, Kilometer 40, Desa Penopa, mengangkut sebanyak 45 penumpang asal Sumatera Utara yang rencananya akan bekerja di perusahaan yang beroperasi di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur.
Dalam kecelakaan tunggal bus Yessoe bernomor polisi KH 7121 GI tersebut tiga orang meninggal dunia dan 40 penumpang lainnya mengalami luka. Rata-rata luka yang dialami akibat benturan saat mobil terbalik, luka yang dialami pada bagian kepala dan patah tulang kaki serta tangan.
Dari tiga korban yang meninggal tersebut, satu orang meninggal di tempat kejadian, sementara dua lainnya meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.
Saat ini tiga korban yang meninggal dunia berada di kamar jenazah dan 40 korban luka lainnya mendapat perawatan intensif di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Lamandau.
"Ada dua orang yang kami amankan di Mapolres Lamandau, yaitu sopir dan sopir cadangan bus Yessoe," kata Kapolres Lamandau, AKBP Andiyatna, kepada awak media saat menjenguk korban yang dirawat RSUD Lamandau, Senin.
Bus Yessoe yang dikemudikan Edi Sutrisno yang mengalami kecelakaan maut di kilometer 40 Desa Panopa Kecamatan Lamandau Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah sekitar pukul 10.00 WIB.
Bus tersebut bertolak dari Pontianak Kalimantan Barat hendak menuju Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah membawa puluhan penumpang yang kabarnya merupakan pekerja perkebunan kelapa sawit.
Andiyatna menjelaskan, berdasarkan keterangan dari para penumpang yang selamat, kecelakaan tersebut diakibatkan oleh ketidak hati-hatian sopir yang membawa bus dalam kecepatan tinggi.
Baca juga: Bus sarat penumpang rute Pontianak-Sampit terbalik di Lamandau [VIDEO]
Ruas jalan Kalimantan Barat-Lamandau yang dilalui merupakan jalur berbukit dan tikungan tajam. Saat hendak melintasi tikungan GCM supir tidak bisa mengendalikan bus sehingga terbalik.
"Saat ini sopir Edi Sutrisno dan sopir cadangan Andi Setyawan sedang kita mintai keterangan di Mapolres dan akan dilakukan pemeriksaan urine, nanti akan kami informasikan," kata Andiyatna.
Dia berharap para pengemudi lebih fokus dan berhati-hati saat melintas di ruas jalan tersebut, terlebih di jalur yang naik turun dan berkelok tajam. Hal itu penting diingat demi keselamatan para pengendara itu sendiri.
Untuk diketahui, berdasarkan informasi yang didapatkan, bus Yessoe yang mengalami kecelakaan di Simpang GCM, Kilometer 40, Desa Penopa, mengangkut sebanyak 45 penumpang asal Sumatera Utara yang rencananya akan bekerja di perusahaan yang beroperasi di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur.
Dalam kecelakaan tunggal bus Yessoe bernomor polisi KH 7121 GI tersebut tiga orang meninggal dunia dan 40 penumpang lainnya mengalami luka. Rata-rata luka yang dialami akibat benturan saat mobil terbalik, luka yang dialami pada bagian kepala dan patah tulang kaki serta tangan.
Dari tiga korban yang meninggal tersebut, satu orang meninggal di tempat kejadian, sementara dua lainnya meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.
Saat ini tiga korban yang meninggal dunia berada di kamar jenazah dan 40 korban luka lainnya mendapat perawatan intensif di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Lamandau.