Sampit (ANTARA) - Agrowisata makin dilirik desa-desa di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah karena potensinya dinilai cukup besar untuk dikembangkan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat dan pembangunan desa.
"Visi kami adalah terwujudnya desa wisata. Potensi sungai yang terbentang di sepanjang Desa Eka Bahurui serta hamparan kebun masyarakat sangat menarik untuk dijadikan destinasi agrowisata," kata Kepala Desa Eka Bahurui Rusdiansyah di Sampit, Sabtu.
Desa Eka Bahurui Kecamatan Mentawa Baru Ketapang merupakan salah satu desa yang mulai mengembangkan agrowisata. Desa yang lokasinya tidak jauh dari pusat Kota Sampit ini memang terkenal dengan hasil pertaniannya yang melimpah.
Masyarakatnya sangat kompak dan masih memiliki komitmen yang sama untuk memajukan desa mereka. Itu dibuktikan dengan penghargaan juara lomba desa yang diraih desa ini mulai di tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional.
Kemajuannya yang sangat pesat juga menjadi pertimbangan sehingga Desa Eka Bahurui dipilih menjadi lokasi pelaksanaan Pekan Daerah XII Kontak Tani Nelayan Andalan Provinsi Kalimantan Tengah yang berlangsung pada 8 hingga 12 Juli kemarin.
Rusdiansyah berharap pihaknya bisa meningkatkan ekonomi masyarakat dengan cara membuat kawasan wisata untuk menarik minat orang berkunjung ke Desa Eka Bahurui.
Pemerintah desa berupaya memadukan pembangunan desa dengan pemberdayaan masyarakat. Hal itu akan menjadi prioritas pembangunan di desa tersebut karena potensinya dinilai masih sangat besar.
Pemerintah desa terus mendorong warganya meningkatkan produksi pertanian dan menambah ragam komoditas yang ditanam. Pemerintah desa juga membangun taman desa dengan fasilitas internet gratis untuk kenyamanan pengunjung.
"Jika banyak pengunjung maka akan tercipta berbagai lapangan pekerjaan, seperti berjualan dan lainnya. Ini akan menumbuhkan dan meningkatkan ekonomi berbasis kerakyatan," kata Rusdiansyah.
Kelurahan Tanah Mas dan Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang juga memiliki potensi agrowisata. Jika dikembangkan, potensinya cukup besar, apalagi lokasinya cukup dekat dengan pusat kota.
Kelurahan Tanah Mas memiliki sejumlah potensi seperti kebun durian dan jeruk, sedangkan Kelurahan Baamang Hulu sudah cukup dikenal dengan potensi nanas gantang yang merupakan khas wilayah tersebut.
"Kalau didukung infrastruktur, saya sangat yakin agrowisata di daerah ini akan berkembang karena potensinya sudah ada dan cukup besar. Ini nanti juga akan menjadi daya tarik bagi wisatawan," kata Musthofa, petani durian di Kelurahan Tanah Mas.
Desa lainnya yang juga mengembangkan agrowisata adalah Desa Kandan Kecamatan Kotabesi. Desa yang dipimpin Agus Prawito ini memiliki kebun buah naga yang cukup luas dan kualitasnya bagus sehingga sedang dirintis dijadikan objek wisata.
Saat ini sudah ada sekitar 50 hektare buah naga yang ditanam masyarakat setempat. Luasannya diperkirakan akan terus bertambah karena makin banyak warga yang tertarik memanfaatkan lahan mereka untuk ditanami buah naga.
Perkembangan positif itulah yang membuat Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur mempersiapkan Desa Kandan menjadi agrowisata buah naga. Selain mengandalkan kebun buah naga, kini juga dikembangkan produk olahan berbahan dasar buah naga dengan mendorong bangkitnya sektor usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM.
Berita Terkait
Sebanyak 49.850 calon haji telah tiba di Arab Saudi
Minggu, 19 Mei 2024 20:36 Wib
Wuling Air EV jadi mobil listrik favorit di kalangan gen Z
Minggu, 19 Mei 2024 17:40 Wib
Elon Musk mengaku tertarik untuk investasi di Indonesia
Minggu, 19 Mei 2024 17:38 Wib
Pesawat jatuh di BSD Tangsel akibatkan 3 orang tewas
Minggu, 19 Mei 2024 17:22 Wib
Veddriq Leonardo rebut emas dalam kualifikasi Olimpiade di China
Minggu, 19 Mei 2024 17:14 Wib
Di balik kesuksesan Leverkusen akhiri musim tanpa terkalahkan
Minggu, 19 Mei 2024 17:10 Wib
Sabalenka tantang Swiatek di final French Open
Minggu, 19 Mei 2024 17:02 Wib
AC Milan takluk di kandang Torino
Minggu, 19 Mei 2024 16:33 Wib