NTT uji coba ekspor tepung kelor ke Jepang

id NTT uji coba ekspor tepung kelor ke Jepang ,tepung kelor

NTT uji coba ekspor tepung kelor ke Jepang

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (kedua kanan) saat meninjau produksi tepung kelor yang dikelola BUMDes M'rian di Desa Kufeu, Kecamatan Io Kufeu, Kabupaten Malaka pada Sabtu (6/7/2019). Produksi tepung kelor ini dimintai pasar dari Jepang dengan permintaan mencapai 40 ton per minggu. (ANTARA/Dok. Dinas PMD Provinsi NTT/am).

Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sinun Petrus Manuk mengemukakan bahwa pemerintah setempat akan melakukan uji coba ekspor tepung kelor ke Jepang pada September 2019.

"Target kami September tahun ini akan ekspor kelor ke Jepang sebanyak 10 ton sebagai uji coba," katanya kepada Antara di Kupang, Senin.

Ia mengemukakan hal itu berkaitan dengan rencana Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mengekspor tanaman kelor dalam bentuk tepung kelor ke Jepang.

Dijelaskannya, tepung kelor yang diekspor merupakan produksi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) M'rian di Desa Kufeu, Kecamatan Io Kufeu, Kabupaten Malaka, Pulau Timor.

"Tepung kelor dari Kufeu ini sudah diteliti tim dari Jepang dan hasilnya berupa kelor organik yang sesuai dengan kebutuhan pasar mereka," katanya.

Ia mengatakan, pasokan kelor yang diminta dari negara "Bunga Sakura" itu mencapai sebesar 40 ton per minggu.

Untuk itu, lanjutnya, pemerintah provinsi bersama pemerintah daerah hingga tingkat desa serta pengelola BUMDes tengah serius mendorong peningkatan kapasitas produksi tepung kelor.

"Kami fokus perluasan lahan produksi yang saat ini sudah ada sekitar 80 hektare, selain itu juga mengadakan fasilitas penunjang berupa rumah pengering dan mesin penepung," katanya.

Ia menambahkan, selain target ekspor ke Jepang, permintaan juga datang dari Papua Nugini sebanyak 100 ton per bulan.

"Permintaan dari Papua Nugini ini juga bisa dipenuhi ketika produksinya sudah kuat. Untuk sementara kami target ekspor ke Jepang sambil mempersiapkan berbagai upaya peningkatan produksi untuk menjawab permintaan dari negara lain," katanya.