Dua hal yang harus diwaspadai warga Kalteng jelang pemindahan ibu kota

id Pemprov kalteng, pemerintah provinsi, kalimantan tengah, bela negara, ibu kota, palangka raya, waspada, isu negatif, nurul edy, gubernur, sugianto sab

Dua hal yang harus diwaspadai warga Kalteng jelang pemindahan ibu kota

Plt Asisten I Setda Kalteng Nurul Edy saat membuka kegiatan sosialisasi dan evaluasi bela negara di Palangka Raya, Senin, (22/7/2019). (Foto Antara Kalteng/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Jelang pengambilan keputusan akhir oleh pemerintah pusat terkait pemindahan ibu kota negara ke lokasi yang baru, warga Provinsi Kalimantan Tengah diminta mewaspadai sejumlah hal yang rawan terjadi.

"Ada dua hal utama yang harus masyarakat waspadai, yakni tentang jual beli lahan dan sosial budaya," kata Pelaksana Tugas Asisten I Setda Kalteng Nurul Edy saat mewakili Gubernur Kalteng Sugianto Sabran pada kegiatan sosialisasi dan evaluasi bela negara di Palangka Raya, Senin.

Untuk jual beli lahan, masyarakat diminta tidak menjual tanah secara sembarangan. Pemprov menyarankan sekaligus meminta agar tanah yang dimiliki terus dijaga dan dikelola, karena kedepan diyakini akan memiliki banyak manfaat.

Kemudian terkait sosial budaya, warga Kalteng diminta untuk membuka diri dan jangan terpengaruh isu-isu negatif yang beredar. Pihaknya memastikan, jika pemindahan ibu kota telah ditetapkan dan diputuskan ke Kalteng, maka akan membawa banyak dampak positif.

"Pembangunan ibu kota negara yang baru nantinya tentu tidak akan merusak lingkungan, semua dilakukan sesuai mekanisme yang berlaku. Apalagi ibu kota masa depan adalah daerah yang smart, green, beautiful dan sustainable," jelasnya.

Baca juga: Pindahkan ibu kota ke Kalteng untuk wujudkan Indonesia Sentris, kata Gubernur

Baca juga: Bappenas ingin pemindahan ibu kota dengan minimalkan penggunaan utang


Lebih lanjut ia menjelaskan, penerapan semua sikap itu, juga termasuk bagian dari bela negara. Bela negara merupakan tugas segenap warga negara Indonesia, sesuai kemampuan dan profesinya dalam kehidupan sehari-hari.

Perwujudan bela negara sangatlah luas, mulai dari hubungan yang baik antar sesama warga, hingga bersama-sama menangkal berbagai ancaman nyata di bidang ideologi, politik, sosial, budaya maupun musuh bersenjata.

Sementara itu guna mendukung kegiatan bela negara yang ada di Kalteng, pihaknya telah melaksanakan berbagai kegiatan strategis, meliputi sosialisasi bela negara bagi generasi muda hingga melakukan pembentukan forum bela negara tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

Baca juga: Sosiopolitik Kalteng siap hadapi pemindahan Ibu Kota Pemerintahan RI

Baca juga: Gubernur : Sebelum jadi ibu kota, penuhi dulu hak warga Kalteng


"Kami juga melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka peringatan Hari Bela Negara, serta memberikan materi nilai-nilai dasar bela negara bagi setiap calon pegawai negeri sipil (CPNS)," tuturnya.

Kasubdit Lingkim Dit Bela Negara Ditjen Pothan Kementerian Pertahanan RI Endang Purwaningsih menjelaskan, pelaksanaan kegiatan tersebut, bertujuan untuk membekali sikap, mental dan perilaku setiap warga negara khususnya yang ada di Kalteng.

"Sehingga karakter bangsa yang ada saat ini bisa terus diperkuat dan mereka diharapkan mampu menyebarluaskan maupun mengaktualisasikan bela negara yang sesungguhnya," terangnya kepada Antara Kalteng.

Baca juga: Gubernur nyatakan kesiapan Kalsel jadi ibu kota negara

Baca juga: Sediakan 20 ribu hektare lahan untuk peternakan, kata Gubernur Kalteng