Duta anti narkoba lakukan tes urine dadakan

id Duta anti narkoba,Duta anti narkoba umn, tes urine

Duta anti narkoba lakukan tes urine dadakan

Mahasiswa dan Dosen melakukan tes urine saat patroli cipta kondisi gabungan P4GN di Universitas Nasional, Jakarta, Selasa (25/6/2019). Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan bekerja sama dengan BNN Kota Jakarta Selatan menggelar patroli cipta kondisi gabungan P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) untuk mencegah peredaran narkotika di lingkungan kampus. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/ama. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

Jakarta (ANTARA) - Untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Duta Anti Narkoba UMN bekerjasama dengan perguruan tinggi itu melakukan tes urine secara mendadak.

“Kita bekerjasama dengan pihak kampus untuk melakukan tes urine secara mendadak,” kata Duta Anti Narkoba, Kezia Gananda di Jakarta, Rabu.

Kezia menjelaskan, tes urine tersebut merupakan kewajiban bagi mahasiswa baru di Universitas Multimedia Nusantara.

Selain melakukan tes urine, dirinya sebagai Duta Anti Narkoba terus mengkampanyekan kepada mahasiswa yang ada di lingkungan UMN untuk tidak menggunakan narkoba dengan cara menggelar acara tahunan yang diberi nama aksi narkoba week.

Dalam acara tahunan tersebut juga digelar aksi kampanye anti narkoba, lomba-lomba yang berkaitan dengan narkoba, serta seminar bahaya narkoba yang menghadirkan nara sumber yang cukup terkenal.

“Tahun lalu kita mengundang Raditya Oloan dan Joanna Alexandra yang dulunya pemakai juga sekaligus pengedar,” kata dia.

Dirinya mengatakan, dari cerita Raditya Oloan dan Joanna Alexandra yang menjadi motivasi tersendiri bagai anak muda untuk tidak menggunakan narkoba, karena mereka bilang, mereka menyesal memakai narkoba.

Sebelumnnya Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Barat melakukan Penangkapan dua oknum mahasiswa TW (23), PHS (21) dan tiga tersangka lainnya HK (27), AT (27), FF (31) dilakukan di dua tempat terpisah, ditangkap di salah satu universitas di Jakarta Timur, Selasa (23/7) pukul 14.00 WIB, dengan barang bukti ganja 11 kilogram, kemudian di kawasan Bekasi, Senin (29/7) pukul 02.00 WIB dengan barang bukti ganja 1 kilogram.

Sebanyak 80 kilogram ganja dibagi ke masing-masing kampus yang ada di DKI Jakarta, 39 kilogram sudah diedarkan di kampus yang berada di Jakarta Barat, dua kampus di Jakarta Selatan 9 kilogram, kemudian 12 kilogram di salah satu universitas di Jakarta Timur. Kemudian sisanya masih dalam penyidikan.