Sasar pengguna iPhone, Smartfren tawarkan layanan eSIM
Jakarta (ANTARA) - Operator telekomunikasi Smartfren menawarkan layanan eSIM (embedded SIM card) kepada pengguna yang gawainya dilengkapi fitur tersebut, misalnya pada ponsel iPhone.
"Ini yang kita pandang sebagai celah Smartfren untuk mereka yang pakai iPhone, eSIM kosong kenapa tidak menggunakan Smartfren, dengan begitu iPhone-nya lebih bermanfaat," ujar Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys, di Jakarta, Jumat.
Dengan memanfaatkan fitur eSIM, Merza berharap dapat memberikan nilai tambah dan opsi lain bagi para pengguna iPhone XR, iPhone XS dan XS Max.
Selain itu, Merza mengatakan penggunaan eSIM dapat memudahkan pengguna yang sering keluar negeri, karena eSIM tidak memiliki bentuk fisik.
"Mereka bisa dengan mudah terkoneksi dengan jaminan sinyal yang kuat," kata dia.
Teknologi eSIM, menurut Merza, bukanlah hal baru karena teknologi tersebut dia sebut mirip Code-Division Multiple Access (CDMA), yakni operator "menyuntik" nomor pada ponsel yang dapat langsung digunakan pelanggan.
Lebih dari itu, menurut Merza, eSIM dapat menghemat biaya pembuatan serta distribusi kartu fisik.
"Pembuatan satu kartu itu rata-rata paling murah Rp15.000, belum lagi distribusi, harga sebuah SIM sampai ke tangan konsumen mahal. Sekarang tidak perlu mendistribusikan barang fisik, itu penghematan besar secara nasional," ujar Merza.
Teknologi eSIM juga dinilai sejalan dengan Internet of Things (IoT) karena kartu SIM tidak hanya menempel pada ponsel, tapi juga benda yang membutuhkan konektivitas, misal arloji pintar.
Pelanggan Smartfren dapat langsung berpindah dengan eSIM, sementara pelanggan baru yang ingin memanfaatkan layanan eSIM Smartfren tersebut harus melakukan registrasi terlebih dahulu dengan membawa KTP serta Kartu Keluarga.
"Ini yang kita pandang sebagai celah Smartfren untuk mereka yang pakai iPhone, eSIM kosong kenapa tidak menggunakan Smartfren, dengan begitu iPhone-nya lebih bermanfaat," ujar Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys, di Jakarta, Jumat.
Dengan memanfaatkan fitur eSIM, Merza berharap dapat memberikan nilai tambah dan opsi lain bagi para pengguna iPhone XR, iPhone XS dan XS Max.
Selain itu, Merza mengatakan penggunaan eSIM dapat memudahkan pengguna yang sering keluar negeri, karena eSIM tidak memiliki bentuk fisik.
"Mereka bisa dengan mudah terkoneksi dengan jaminan sinyal yang kuat," kata dia.
Teknologi eSIM, menurut Merza, bukanlah hal baru karena teknologi tersebut dia sebut mirip Code-Division Multiple Access (CDMA), yakni operator "menyuntik" nomor pada ponsel yang dapat langsung digunakan pelanggan.
Lebih dari itu, menurut Merza, eSIM dapat menghemat biaya pembuatan serta distribusi kartu fisik.
"Pembuatan satu kartu itu rata-rata paling murah Rp15.000, belum lagi distribusi, harga sebuah SIM sampai ke tangan konsumen mahal. Sekarang tidak perlu mendistribusikan barang fisik, itu penghematan besar secara nasional," ujar Merza.
Teknologi eSIM juga dinilai sejalan dengan Internet of Things (IoT) karena kartu SIM tidak hanya menempel pada ponsel, tapi juga benda yang membutuhkan konektivitas, misal arloji pintar.
Pelanggan Smartfren dapat langsung berpindah dengan eSIM, sementara pelanggan baru yang ingin memanfaatkan layanan eSIM Smartfren tersebut harus melakukan registrasi terlebih dahulu dengan membawa KTP serta Kartu Keluarga.