Jakarta (ANTARA) - Komisi Eropa mengumumkan bahwa Meta akan memungkinkan pengguna Facebook dan Instagram di Uni Eropa untuk memilih berbagi lebih sedikit data dan melihat lebih sedikit iklan yang dipersonalisasi di platform tersebut.
Engadget pada Selasa mewartakan bahwa menurut pengumuman Komisi Eropa kebijakan itu akan mulai diterapkan pada Januari 2026.
"Ini adalah pertama kalinya pilihan seperti itu ditawarkan di jejaring sosial Meta," kata Komisi Eropa dalam sebuah pernyataan.
Komisi Eropa menyampaikan bahwa Meta akan memberi pengguna pilihan efektif antara menyetujui untuk membagikan semua data mereka dan mendapatkan iklan yang sepenuhnya dipersonalisasi atau memilih berbagi lebih sedikit data untuk mendapatkan pengalaman dengan personalisasi iklan yang lebih terbatas.
Kebijakan baru itu disampaikan setelah Komisi Eropa menjatuhkan denda 200 juta euro (sekira Rp3,8 triliun) kepada Meta berkenaan dengan penawaran paket langganan bebas iklan di wilayah Uni Eropa, yang menurut regulator menggunakan skema "setujui atau bayar."
Meta mulai menawarkan layanan bebas iklan kepada pengguna platformnya di Uni Eropa pada 2023, dan kemudian menurunkan tarifnya setelah menuai kritik dari regulator.
Namun, layanan tersebut katanya kurang diminati. Seorang eksekutif Meta tahun ini mengatakan bahwa peminat paket itu sedikit.
Dalam pernyataan terpisah, juru bicara Meta menyampaikan bahwa perusahaan membenarkan pernyataan Komisi Eropa.
Ia juga mengemukakan bahwa iklan yang dipersonalisasi berperan penting bagi perekonomian Eropa."Tahun lalu, iklan Meta berkontribusi pada aktivitas ekonomi senilai 213 miliar euro (sekitar Rp4,1 triliun) dan membuka 1,44 juta lapangan kerja di seluruh Uni Eropa," katanya.
