Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto menyebutkan masyarakat Papua dan Papua Barat sudah mulai sadar dan menyesal atas kerusuhan dan perusakan-perusakan yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Mayoritas mereka (masyarakat Papua) ternyata tidak menghendaki adanya kerusuhan, pembakaran dan perusakan-perusakan. Banyak yang menyesal itu terjadi, kemudian ada kesadaran untuk mengadakan acara-acara perdamaian dan acara bakar batu yang digelar aparat keamanan," kata Menko Polhukam saat jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin.
Saat ini, kata dia, keadaan sudah mulai normal tapi masih ada ancaman-ancaman, selebaran hasutan untuk melakukan demo susulan yang bisa menjadi anarkis.
"Ada upaya pencegahan dan mengeliminasi ajakan itu agar tidak dilaksanakan di lapangan. Terbukti, waktu Panglima dan Kapolri ke sana mengajak acara perdamaian dan acara bakar batu sudah terjadi di beberapa tempat acara-acara perdamaian, baik perdamaian antara aparat keamanan dan masyarakat, masyarakat pendatang dengan masyarakat Papua, maupun tokoh-tokoh adat. Mereka semuanya menyerukan perdamaian ini," tuturnya.
Wiranto pun menyebutkan bahwa situasi kondisi di Papua dan Papua Barat berangsur kondusif.
"Per 9 September ini, laporan yang saya terima seluruh kondisi Papua dan Papua Barat aman dan kondusif, aktivitas kemasyarakatan pun berjalan normal," kata Wiranto.
Menurut dia, rapat koordinasi yang dihadiri oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian serta perwakilan Polri ini untuk membahas perkembangan situasi di Papua dan Papua Barat.
"Setelah menerima langsung setiap hari baik dari Kapolri, Panglima TNI, kepala BIN dan unsur lain dan kita kompilasi kemudian, situasi mulai kondusif," kata Wiranto.
Namun, lanjut dia, masih ada provokasi, selebaran-selebaran gelap untuk mendorong dan menghasut masyarakat melakukan unjuk rasa susulan.
"Ini kita sudah monitor dan kita sudah tahu betul siapa-siapa pelakunya itu," tegasnya.
Berita Terkait
Tim gabungan amankan tiga warga terkait tewasnya Bripda OB
Rabu, 17 April 2024 12:50 Wib
Usai terjadi bentrok di Sorong, TNI AL dan Brimob lakukan mediasi
Senin, 15 April 2024 0:24 Wib
Pascabentrok TNI AL-Brimob, kondisi kamtibmas di Sorong aman
Senin, 15 April 2024 0:22 Wib
Papua Barat ditawarkan bangun kantor penghubung di penyangga IKN
Kamis, 4 April 2024 17:57 Wib
Lima DPO terpidana kasus penangkapan ikan di perairan Kabupaten Fakfak
Selasa, 2 April 2024 18:03 Wib
MUI di daerah ini tidak izinkan LDDI sholat Id sendiri
Senin, 1 April 2024 14:52 Wib
Polri bakal rekrut 10.000 orang untuk ditugaskan di Tanah Papua
Senin, 4 Maret 2024 13:36 Wib
98 hiu paus terpantau bermigrasi ke perairan Kaimana Papua
Kamis, 29 Februari 2024 18:35 Wib