Sampit (ANTARA) - Kebakaran lahan yang masih terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah menjadi ancaman bagi satwa liar, salah satunya orangutan (pongo pygmaeus) sehingga mereka masuk ke kebun warga untuk menyelamatkan diri sekaligus mencari makanan.
"Kami kembali menerima dua laporan kemunculan orangutan di lokasi berbeda. Kemarin kami sudah memeriksa lokasi tapi orangutan tidak terlihat," kata Komandan Jaga Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah Pos Sampit Muriansyah di Sampit, Selasa.
Laporan pertama diterima pada Senin (16/9) lalu dari seorang warga bernama Yayan. Dia melaporkan kemunculan orangutan berukuran besar ruas jalan lingkar utara dekat gardu listrik Kelurahan Baamang Barat Kecamatan Baamang. Kawasan itu berupa semak belukar dan kebun kelapa sawit.
Kebakaran lahan yang terjadi di kawasan itu diduga menjadi penyebab sehingga satwa dilindungi tersebut masuk ke kebun warga. Hasil pemeriksaan, tim hanya menemukan tiga sarang kelas 2. Orangutan diperkirakan dewasa berjumlah satu ekor berjenis kelamin jantan.
Laporan kedua pada Kamis (12/9) di ruas jalan lingkar utara arah Desa Kandan. Kawasan itu berupa semak, kebun karet dan kelapa sawit. Saat pemeriksaan, tim hanya menemukan dua sarang kelas 1 dan 2. Orangutan diperkirakan berjumlah satu ekor usia anak atau remaja.
"Di sekitar lokasi pengecekan, kami juga menemukan jejak satwa liar lainnya yag cukup besar. Diperkirakan, jejak beruang madu," kata Muriansyah.
Baca juga: Kebakaran lahan membuat orangutan makin tersisih
Baca juga: Perlu dua jam mengevakuasi orangutan raksasa berusia 25 tahun ini
Kebakaran yang masih terjadi dikhawatirkan akan membuat semakin banyak satwa yang masuk ke kebun warga. Tidak ada pilihan bagi satwa selain mengungsi ke tempat yang aman dari kebakaran lahan.
Muriansyah meminta masyarakat segera melaporkan jika melihat kemunculan satwa dilindungi seperti orangutan, beruang, bekantan dan lainnya. Warga diminta tidak menangkap atau membunuh satwa tersebut. Pihaknya akan mengevakuasinya dengan cara yang benar sehingga tidak sampai melukai satwa dilindungi itu.
Berita Terkait
Banyak pihak terkejut dengan pencapaian timnas Indonesia U-23
Sabtu, 11 Mei 2024 19:55 Wib
Dinkes : Anak-anak banyak terkena DBD karena kekebalan tubuh belum sempurna
Kamis, 9 Mei 2024 20:12 Wib
Siap ikuti Pilkada 2024, Edy Pratowo ingin lebih banyak berbuat untuk Kalteng
Kamis, 9 Mei 2024 11:13 Wib
Samsung Galaxy A55 5G boyong banyak keunggulan dengan harga terjangkau
Rabu, 8 Mei 2024 16:33 Wib
Ten Hag keluhkan banyak pemain cedera saat MU kalah telak dari Palace,
Selasa, 7 Mei 2024 16:41 Wib
Prediksi KPU RI, calon kepala daerah dari perseorangan tak banyak
Senin, 6 Mei 2024 14:11 Wib
Barcelona butuh banyak perubahan bila ingin bersaing musim depan
Minggu, 5 Mei 2024 7:56 Wib
KPU Kotim terima banyak masukan untuk perbaikan penyelenggaraan pemilu
Selasa, 30 April 2024 16:06 Wib