Palangka Raya (ANTARA) - Tim Penanggulangan Inflasi Daerah Kalimantan Tengah memberikan perhatian serius terhadap ketersediaan daging ayam ras dan ikan berbagai jenis, agar indeks harga konsumen atau biasa dikenal inflasi di wilayah setempat dapat terkendali.
Distribusi sejumlah bahan pokok yang didatangkan dari provinsi lain juga turut menjadi perhatian dalam mengendalikan IHK pada bulan Oktober dan seterusnya, kata Wakil Ketua TPID Kalteng Setian di Palangka Raya, Rabu.
"Sektor-sektor yang menyebankan inflasi itu tentunya cukup banyak dan itu semua yang kami perhatikan. Mulai dari ketersediaannya di pasaran, termasuk pengaruh cuaca," tambahnya.
Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Perwakilan Kalteng itu mencontohkan harga daging ayam ras selama bulan September yang sempat turun, namun kini sudah mulai merangkak naik.
Dia mengatakan penurunan harga daging ayam ras beberapa waktu lalu akibat berlimpahnya stok di pasaran. Hanya, sekarang ini sudah mulai naik dan harganya tentu sangat baik bagi para peternak ayam ras yang ada di provinsi ini.
"Perlu diperhatikan kedepan ini, bagaimana agar bulan Oktober 2019, ada masuk bibit ayam ras sebanyak 24 ribu ekor di kandang penyangga pemprov. Jadi. pada bulan November 2019 dapat dipergunakan untuk mengantisipasi permintaan pada musim libur natal dan tahun baru," beber Setian.
Kondisi perikanan juga menjadi perhatian pemerintah karena pada musim kemarau sekarang ini, ikan budi daya seperti nila dan patin sulit untuk dimulai pembibitannya. Ikan tangkap seperti gabus yang biasanya melimpah pada musim kemarau banyak yang dieksploitasi penangkapannya, sehingga stok di pasar juga minim.
Baca juga: Harga cabai di Kalteng melonjak akibat minimnya pasokan
Meski demikian, dengan memasuki musim penghujan di bulan Oktober ini, kemungkinan kolam penyangga dan peternak akan mulai melakukan pembibitan kembali. Bahkan saat ini kolam penyangga memiliki stok 1.000 ikan nila dan 1.000 ikan patin, yang keduanya sedang berada pada masa penggemukan.
"Musim penghujan diprakirakan mulai pada bulan Oktober, dengan intensitas menengah-tinggi di dasarian satu, dan rendah-menengah di dasarian dua dan tiga," lanjut dia.
Sementara itu dari sisi pangan, ketersediaan stok beras cadangan pangan pemerintah (CPP) di gudang Bulog tercatat sebanyak 7.000 ton, dan cukup untuk depalan bulan ke depan. Stok barang lainnya juga aman, di mana gula tersedia sebanyak 38 ton, beras komersil premium 467 ton, bawang putih 300 kilogram kg, bawang merah 280 kilogram dan daging beku sebanyak 21 ribu ton.
"Tentu ini semua menjadi perhatian pemerintah dalam hal ini TPID, khususnya dalam mengendalikan harga dan ketersediaannya di pasaran," demikian Setian.
Baca juga: Beras dan jasa tukang jadi penyumbang inflasi di Kalteng
Baca juga: Ini tantangan TPID Kalteng dalam mengendalikan inflasi
Berita Terkait
Toko roti di Gaza tengah tutup akibat kekurangan pasokan
Sabtu, 30 November 2024 20:28 Wib
Bulog Kalteng pastikan keamanan stok beras hadapi Nataru
Sabtu, 30 November 2024 14:13 Wib
Imigrasi Palangka Raya berbagi dengan warga bentuk kepedulian
Jumat, 29 November 2024 17:31 Wib
Dinkes dan Lapas Sukamara Lakukan Kerjasama Tangani Limbah Medis
Jumat, 29 November 2024 17:18 Wib
Tiga fraksi DPRD Barsel sepakat RAPBD 2025 dibahas Ditahap Selanjutnya
Jumat, 29 November 2024 17:08 Wib
Imigrasi Palangka Raya raih penghargaan di anugerah Humas Imigrasi
Jumat, 29 November 2024 16:54 Wib
RA Melati Sampit kenalkan pemilu sejak dini lewat simulasi pemungutan suara
Jumat, 29 November 2024 16:36 Wib
Memasuki musim hujan, Pemkab Sukamara antisipasi terjadinya banjir
Jumat, 29 November 2024 16:26 Wib