Ini tantangan TPID Kalteng dalam mengendalikan inflasi

id kalimantan tengah,tpid kalteng,wakil ketua tpid kalteng,setian,tantangan mengendalikan inflasi di Kalteng

Ini tantangan TPID Kalteng dalam mengendalikan inflasi

Wakil Ketua Harian TPID Kalteng Setian. (Foto Antara Kalteng/Arief)

Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah Kalimantan Tengah Setian mengaku, ada berbagai tantangan yang masih dihadapi pihaknya dalam mengendalikan inflasi di provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila ini.

Belum optimalnya pelaksanaan program pengendalian inflasi yang telah dirumuskan TPID dalam roadmap juga menjadi pemicu kurang optimalnya pengendalian inflasi, kata kata Setian yang juga Deputi Kepala Perwakilan BI Kalteng itu di Palangka Raya, Sabtu.

"Lembaga maupun instansi yang ada di provinsi Kalteng belum bersinergi dalam melaksanakan program kerja pengendalian inflasi. Kepedulian masyarakat di provinsi ini juga relatif kurang terhadap program pengendalian inflasi," tambahnya.

Faktor kebijakan pemerintah pusat terkait harga jumlah kelompok barang, baik itu tarif angkutan dan BBM, serta cuaca dan tingginya gelombang laut juga turut mempengaruhi laju inflasi di Kalteng.

Setian mengatakan faktor lain adalah distribusi komoditas pangan strategis provinsi ini masih belum efisien, dan sebagian besar bahan makanan dipasok dari luar Pulau Jawa maupun Provinsi Kalimantan Selatan.

"Produksi yang dihasilkan Kalteng sampai sekarang ini belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat setempat," ucapnya.

Baca juga: Tekanan harga jelang musim kampanye meningkat, ini yang dilakukan TPID Kalteng

Meski banyak tantangan, namun TPID Kalteng telah melakukan berbagai upaya dalam mengendalikan inflasi. Mulai dari pemantauan harga, hingga penguatan kerjasama dan koordinasi TPID provinsi maupun kabupaten/kota se-Kalteng.

Pria yang juga menjabat Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI perwakilan Kalteng mengatakan, TPID se-Kalteng juga akan terus melanjutkan upaya pengendalian harga, baik melalui forum koordinasi maupun tindak lanjut nyata dengan instansi daerah terkait.

"Program kerja TPID difokuskan meliputi produksi distribusi, dan publikasi terkait upaya menjaga stabilitas harga. Upaya itu akan dilakukan dengan melaksanakan operasi pasar murah, dan operasi pasar insidentil," demikian Setian.

Baca juga: Harga tertinggi daging ayam beku Rp34 ribu per kg, ini tempat membeli