Dibutuhkan Rp300 miliar bangun jaringan air bersih pesisir Pulang Pisau

id Dibutuhkan Rp300 miliar bangun jaringan air bersih pesisir Pulang Pisau,PDAM,Air bersih,Krisis Air Bersih

Dibutuhkan Rp300 miliar bangun jaringan air bersih pesisir Pulang Pisau

Direktur PDAM Kabupaten Pulang Pisau, Sis Hernawa. ANTARA/Adi Waskito

Pulang Pisau (ANTARA) - Direktur PDAM Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Sis Hernawa mengungkapkan, dibutuhkan anggaran hingga mencapai Rp300 miliar untuk pembangunan instalasi memenuhi kebutuhan air bersih di daerah pesisir kabupaten itu.

“Ini angka perhitungan kita, apabila pemerintah kabupaten ingin membangun jaringan hingga ke daerah pesisir,” kata Sis Hernawa di Pulang Pisau, Kamis.

Dikatakannya, pembangunan instalasi air bersih ini diperkirakan memakan waktu hingga lima tahun. Meski awalnya cukup berat, namun manfaatnya sangat besar karena nantinya masyarakat di daerah pesisir tidak akan lagi kesulitan mendapatkan air bersih, apalagi saat musim kemarau yang membuat air di daerah setempat berubah menjadi asin atau payau.

Sis Hernawa mengakui ada fasilitas pengolahan air bersih milik PDAM setempat di Kecamatan Kahayan Kuala yang dikelola oleh PDAM. Namun, apabila musim kemarau tiba, ketersediaan air baku untuk diolah menjadi air bersih berubah pun menjadi payau.

Menurut Sis Hernawa, untuk pembangunan jaringan air bersih dengan ketersediaan bahan baku air dibutuhkan jaringan instalasi sepanjang 60 kilometer. Ia juga berharap untuk menyediakan air bersih hingga ke daerah pesisir ini, para pemangku kepentingan bisa duduk bersama. 

Selama ini dia menilai dalam setiap Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) dari tingkat desa hingga kecamatan, kebutuhan air bersih masyarakat belum menjadi usulan yang prioritas.

“Apabila usulan tersebut dimulai dari bawah, tentunya akan menjadi pertimbangan. Memang awalnya anggaran itu cukup berat, tetapi apabila semua komitmen untuk penyediaan air bersih, dampaknya akan besar dirasakan oleh masyarakat,” terang dia.

Estimasi anggaran yang besar itu untuk membangun infrastruktur jaringan air bersih mulai dari Kecamatan Maliku, Pandih Batu, Kahayan Kuala dan Sebangau Kuala sehingga empat kecamatan bisa merasakan air bersih. 

Sis Hernawa mengatakan, dirinya pesimis jika ada penyediaan air bersih dari kelompok swadaya masyarakat. Selain standar kualitas air bersih, manajemen juga tidak akan bertahan lama. PDAM yang sudah jelas tugas dan fungsinya dalam penyediaan air bersih.