Ini lima potensi bencana mengancam Pulang Pisau

id Ini lima potensi bencana mengancam Pulang Pisau,Edy Pratowo,Kebakaran lahan,Asap ,ISPA,Karhutla

Ini lima potensi bencana mengancam Pulang Pisau

Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo memberikan presentasi dalam pertemuan koordinasi teknik penanggulangan krisis kesehatan akibat kebakaran hutan dan lahan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kamis (3/10/2019. ANTARA/HO-Bagian Umum Setda Pulang Pisau

Pulang Pisau (ANTARA) - Bupati Pulang Pisau Kalimantan Tengah H Edy Pratowo mengungkapkan, ada lima bencana yang sering dialami kabupaten setempat sehingga harus selalu diwaspadai dan diantisipasi sejak dini.

“Bencana tersebut yakni kebakaran hutan dan lahan, banjir, gelombang pasang dan abrasi, cuaca ekstrem, dan kekeringan,” kata Edy Pratowo di Jakarta, Kamis.

Edy Pratowo yang memberikan presentasi dalam pertemuan koordinasi teknik penanggulangan krisis kesehatan akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, menempatkan bencana karhutla pada peringkat teratas.

Menurut Edy Pratowo, datangnya setiap bencana tidak bisa dihindari maupun diprediksi. Namun bagi manusia yang hidup di dalamnya diberikan kemampuan oleh Tuhan untuk membedakan, mana hal yang bisa diubah dan hal yang tidak bisa diubah.

Menurutnya, kebakaran hutan dan lahan potensi bencana yang bisa dicegah serta perlunya menghilangkan anggapan bahwa akan selalu terjadi siklus kebakaran hutan setiap beberapa tahun.

Beberapa upaya dalam bidang kesehatan dilakukan Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau agar dampak kesehatan bisa diminimalisir. 

Asap kebakaran hutan dan lahan di Pulang Pisau menyebabkan jumlah penderita infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA mengalami peningkatan 15 persen di sejumlah kecamatan dengan rincian ISPA sebanyak 3.364 penderita, pneumonia 5 penderita, influenza like Illnes 5 penderita, asma 40 penderita, Infeksi mata 10 penderita, diare 1.070 penderita. 

“Ada fasilitas pelayanan rumah oksigen 171 tempat. Selain itu upaya di bidang kesehatan lainnya adalah memastikan kesiapan pelayanan kesehatan dalam penanganan dampak Karhutla di RSUD setempat,” ucap Edy Pratowo.

Antisipasi terhadap dampak bencana ini, terang Edy Pratowo, bukan tidak dilakukan. Pemerintah setempat secara periodik telah melakukan penyusunan rencana kontijensi dan penyusunan kajian risiko bencana yang setiap tahun dilakukan simulasi serta rapat koordinasi pencegahan dan rencana aksi daerah. Selain itu sosialisasi kebakaran hutan dan lahan secara terpadu dilakukan BPBD, Polri/TNI, DLH, Dinkes, dan lainnya.

"Musim kemarau yang panjang tidak bisa dihindari. Kabupaten Pulang Pisau telah dikaruniai lahan gambut yang luas namun dengan potensi kebakaran hutan dan lahan. Antisipasi dari pemerintah daerah tetap dilakukan untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan di berbagai bidang," demikian Edy Pratowo.