Jakarta (ANTARA) - Twitter mengatakan alamat surat elektronik (email) dan nomor telepon yang diunggah pengguna untuk memenuhi persyaratan keamanan mungkin “secara tidak sengaja” telah digunakan untuk iklan.
Situs micro-blogging tersebut mengatakan masalah itu telah diperbaiki pada 17 September, tanpa mengungkapkan berapa banyak pengguna yang terkena dampak.
“Ini adalah kesalahan dan kami meminta maaf," kata perusahaan itu dalam kiriman di blog, seperti dikutip dari Reuters, Rabu.
Sejumlah perusahaan media sosial, termasuk Twitter dan Facebook, belakangan mendapat sorotan dari pengguna dan regulator secara global tentang bagaimana platform mereka menangani data pengguna.
Twitter mengatakan ketika pengiklan mengunggah daftar iklan, lis itu mungkin telah dicocokkan dengan orang-orang di platform tersebut berdasarkan email atau nomor telepon yang disediakan oleh pemilik akun.
Twitter mengatakan informasi tersebut tidak dibagikan kepada pihak ketiga, tetapi disediakan secara internal untuk memungkinkan pengguna menerima iklan yang ditargetkan.
Berita Terkait
KPU Bartim pastikan coklit data pemilihan bupati dan wakil bupati
Selasa, 27 Februari 2024 6:15 Wib
Pemkab Kapuas perketat data P3KE dan DTKS
Senin, 26 Februari 2024 22:38 Wib
Pemkab Barito Utara lakukan Forum Satu Data Indonesia
Jumat, 16 Februari 2024 8:22 Wib
Data masuk sementara dari Populi Center, Prabowo-Gibran 60,67 persen dalam "quick count"
Rabu, 14 Februari 2024 16:23 Wib
Ganjar sebut data bansos saat ini tidak valid, ini faktanya!
Selasa, 6 Februari 2024 10:55 Wib
Airlangga: Tak ada perubahan data bansos Januari-Februari
Jumat, 2 Februari 2024 13:09 Wib
81,7 persen publik puas dengan kinerja Jokowi
Rabu, 31 Januari 2024 14:40 Wib
Debat cawapres, Mahfud MD sering singgung soal 'impor' dan 'data'
Senin, 22 Januari 2024 8:48 Wib