Siswi 16 tahun ciptakan aplikasi informasi penanganan kesehatan
Jakarta (ANTARA) - Caitlyn Audrey Prabowo (16), seorang pelajar di Jakarta berhasil menciptakan aplikasi "PEDULI" yang berkaitan dengan informasi dan penanganan kesehatan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
"Aplikasi ini memudahkan masyarakat mendapatkan informasi dan penanganan kesehatan untuk seluruh lapisan," kata Caitlyn di Jakarta, Rabu.
Siswi Kelas XII High Jakarta School itu bersama temannya Gabrielle Audria Buntoro berinovasi menciptakan aplikasi informasi kesehatan melalui "playstore" Android secara gratis.
Caitlyn menjelaskan, aplikasi PEDULI memuat edukasi kesehatan yang sering terjadi dan kebanyakan masyarakat belum mengerti terkait keadaan darurat seperti serangan jantung, sesak napas, stroke dan sebagainya.
Kemudian penanganan pertama pada korban kecelakaan yang terluka dan lebam, terkilir, terbakar, tersedak, juga masalah kesehatan mental seperti gangguan kecemasan, gangguan emosi serta gangguan makan.
Aplikasi ini juga menyediakan informasi dasar seperti gejala penyakit, cara penanganan pertama, obat obatan untuk penyakit umum dan layanan darurat dari rumah sakit terdekat.
"Diharapkan aplikasi ini dapat membantu menyelamatkan jiwa dan membantu meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat berpenghasilan rendah," ujar anak pertama dari dua bersaudara ini.
Aplikasi menggunakan Bahasa Indonesia sehingga masyarakat mudah memahami dengan berbagai latar belakang pendidikan khususnya menengah ke bawah.
"Aplikasi ini memudahkan masyarakat mendapatkan informasi dan penanganan kesehatan untuk seluruh lapisan," kata Caitlyn di Jakarta, Rabu.
Siswi Kelas XII High Jakarta School itu bersama temannya Gabrielle Audria Buntoro berinovasi menciptakan aplikasi informasi kesehatan melalui "playstore" Android secara gratis.
Caitlyn menjelaskan, aplikasi PEDULI memuat edukasi kesehatan yang sering terjadi dan kebanyakan masyarakat belum mengerti terkait keadaan darurat seperti serangan jantung, sesak napas, stroke dan sebagainya.
Kemudian penanganan pertama pada korban kecelakaan yang terluka dan lebam, terkilir, terbakar, tersedak, juga masalah kesehatan mental seperti gangguan kecemasan, gangguan emosi serta gangguan makan.
Aplikasi ini juga menyediakan informasi dasar seperti gejala penyakit, cara penanganan pertama, obat obatan untuk penyakit umum dan layanan darurat dari rumah sakit terdekat.
"Diharapkan aplikasi ini dapat membantu menyelamatkan jiwa dan membantu meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat berpenghasilan rendah," ujar anak pertama dari dua bersaudara ini.
Aplikasi menggunakan Bahasa Indonesia sehingga masyarakat mudah memahami dengan berbagai latar belakang pendidikan khususnya menengah ke bawah.