Muara Teweh (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui, Stasiun Meteorologi Beringin Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, menyebutkan daerah ini tidak kena lintasan hari tanpa bayangan yang terjadi Kamis (10/10).
"Untuk kota Muara Teweh kejadian hari tanpa bayangan sudah lewat yakni pada Maret dan September," kata Kepala Stasiun Meteorologi Beringin Muara Teweh Sudarmono di Muara Teweh, Rabu malam.
Menurut dia, untuk wilayah kota Muara Teweh yang berada di koordinat 0.941 LS dan 114.895 Bujur Timur titik kulminasi tengah hari terjadi ada 26 September.
Sedangkan secara umum wilayah Kabupaten Barito Utara dengan titik koordinat 0.58.30 Lintang Utara (LU) sampai 1.26.00 Lintang Selatan (LS) dilewati matahari dengan peristiwa hari tanpa bayangan terjadi antara 16-22 Maret dan 20-28 September 2019.Untuk Kalteng terjadi antara 18 September - 6 Oktober rutin setiap tahun.
Pergerakan matahari setiap harinya bergeser 0.26 derajat, untuk kota-kota di dunia, kata dia, disesuaikan koordinat lintasan matahari yang dilalui, menit dan detiknya melalui perhitungan yang detil.Misalnya pada 23 September derajat 0.00 equator, kemudian 24 September lintasan matahari bergeser ke 0.26 derajat Lintang Selatan dan seterusnya.
"Jadi untuk kejadian hari tanpa bayangan Kamis (10/10) besok secara umum matahari melintas di 4.44 LS yakni di daerah Pulau Jawa," kata Sudarmono.
Sementara BMKG melalui, Stasiun Meteorologi Citeko, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyampaikan bahwa Kamis (10/10) merupakan hari tanpa bayangan.
Baca juga: BMKG sebut besok terjadi hari tanpa bayangan
Hari tanpa bayangan adalah hari dimana pada pertengahan hari tersebut jika kita berdiri dalam posisi tegak lurus maka bayangan kita akan menutupi badan kita secara sempurna.
"Dalam astronomi kondisi ini disebut dengan kulminasi," kata Kepala Stasiun Meteorologi Citeko Asep Firman Ilahi kepada Antara, Rabu.
Menurut dia, fenomena bernama kulminasi ini terjadi sebanyak dua kali dalam setahun. Tahun ini berlangsung pada 22 Maret dan 10 Oktober.
Masing-masing wilayah akan mengalaminya secara bergantian dalam hitungan menit. Khusus di wilayah Bogor, hari tanpa bayangan 10 Oktober berlangsung pada pukul 11:39:54 WIB.
Asep mengatakan, kulminasi adalah fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai kulminasi utama. Pada saat itu, matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit.
Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat "menghilang" karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Karena itu, hari saat terjadinya kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan.
Hari tanpa bayangan disebabkan karena bentuk lintasan bumi mengelilingi matahari yang tidak bulat, melainkan berbentuk elips dengan posisi matahari berada di tengahnya.
Selain itu pada saat mengelilingi matahari, bumi berputar seperti gasing dengan gerak semu matahari 23,5 derajat utara dan selatan. Sehingga seolah-olah matahari berada di utara dan kembali ke selatan.
"Fenomena kulminasi identik dengan masa transisi atau pancaroba. Dalam fase ini, ketika matahari bergulir ke selatan maka di belahan bumi selatan akan mengalami kenaikan suhu permukaan laut dan ditandai dengan musim hujan di selatan. Begitu juga sebaliknya," katanya.
Berita Terkait
Ini manfaat berjalan tanpa alas kaki di luar ruangan
Senin, 25 Maret 2024 16:27 Wib
Gibran Rakabuming enggan tanggapi pemilu ulang tanpa dirinya
Senin, 25 Maret 2024 13:06 Wib
Man City tanpa kiper utama Ederson saat lawan Arsenal
Selasa, 12 Maret 2024 14:08 Wib
Jateng tanpa penerbangan luar negeri meski miliki dua bandara internasional
Selasa, 5 Maret 2024 17:49 Wib
Manchester City tanpa Jack Grealish akibat cedera jelang Derbi Manchester
Sabtu, 2 Maret 2024 17:25 Wib
Loka POM temukan 10.624 pcs kosmetik tanpa izin edar di Kobar
Selasa, 27 Februari 2024 16:32 Wib
PDIP tak bisa ajukan hak angket tanpa Koalisi Perubahan
Jumat, 23 Februari 2024 17:31 Wib
Sebanyak 130 WNI masuk tanpa izin ditahan Imigrasi Malaysia
Senin, 19 Februari 2024 17:27 Wib