Mahasiswa Fisipol UM Palangkaraya dalami manajemen risiko kebencanaan

id fisipol ump,manajemen risiko kebencanaan,Mahasiswa Fisipol UM Palangka Raya dalami manajemen risiko kebencanaan

Mahasiswa Fisipol UM Palangkaraya dalami manajemen risiko kebencanaan

Kepala Sub Bagian Kedaruratan BPBD Provinsi Kalteng Alpius Patanan memaparkan fenomena kebencanaan di Provinsi Kalteng, di hadapan lebih 100 mahasiswa peserta kuliah lapangan di Auditorium Fisipol Lt.3 Kampus 1 UMP di Palangka Raya, Jumat (18/10/2019). ANTARA/HO/Lab. Komunikasi Fisipol UMP

Palangka Raya (ANTARA) - Lebih dari 100 mahasiswa dari tiga kelas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (Fisipol UMP) mengikuti program kuliah lapangan dengan fokus pendalaman manajemen risiko kebencanaan.



Kuliah lapangan analisis pascabencana karhutla dan kabut asap berkepanjangan yang berlangsung di Auditorium Fisipol Gedung Rektor Lantai 3 Kampus 1 UMP di Palangka Raya, Jumat itu, menghadirkan narasumber dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Tengah.



“Karhutla dan kabut asap berkepanjangan yang melanda berbagai wilayah di Tanah Air, termasuk di Provinsi Kalteng, bisa jadi selalu akan dihadapi pada setiap musim kemarau panjang, sehingga membutuhkan antisipasi dan cara menghadapinya agar tidak menimbulkan dampak besar bagi kehidupan manusia,” ucap Kepala Sub Bagian Kedaruratan BPBD Provinsi Kalteng Alpius Patanan.



Di hadapan mahasiswa peserta program kuliah lapangan Fisipol UMP itu, ditegaskan perlunya pemahaman memadai tentang manajemen risiko kebencanaan sebagai bekal menghadapi kondisi-kondisi sulit dari fenomena alam maupun dampak perubahan lingkungan akibat kecerobohan manusia itu.




Kepala Sub Bagian Kedaruratan BPBD Provinsi Kalteng Alpius Patanan memaparkan fenomena kebencanaan di Provinsi Kalteng, di hadapan lebih 100 mahasiswa peserta kuliah lapangan di Auditorium Fisipol Lt.3 Kampus 1 UMP di Palangka Raya, Jumat (18/10/2019). ANTARA/HO/Lab. Komunikasi Fisipol UMP



Berdasarkan penilaian BPBD Kalteng, karhutla tahun ini tidak separah dibandingkan dengan kejadian serupa pada 2015 dengan kondisi ilkim yang mengalami el nino.



Diprediksi pada 2020 bakal terjadi lagi dampak fenomena alam dari kemarau atau kekeringan maupun dampak musim hujan yang semuanya membutuhkan manajemen risiko kebencanaan.



Koordinator Gugus Kendali Mutu Fisipol UMP Farid Zaky mengatakan mahasiswa akan diarahkan untuk melakukan penelitian terkait dengan fenomena kebencanaan di Provinsi Kalteng.



“Fenomena karhutla dan kabut asap di musim kemarau, dan sebaliknya bencana banjir pada musim penghujan di Kalteng sudah masuk dalam matrik fokus penelitian mahasiswa Prodi S1 maupun S2 Fisipol UMP,” ucap Nova Rianti, dari tim pendampingan mahasiswa untuk penelitian skripsi dan tesis Fisipol UMP.