Jakarta (ANTARA) - Dua senator Amerika Serikat meminta badan intelijen mereka untuk menyelidiki TikTok karena khawatir aplikasi asal China tersebut berbahaya bagi keamanan negara.
"Mempertimbangkan kekhawatiran tersebut, kami meminta Komunitas Intelijen mengadakan pemeriksaan terhadap risiko keamanan negara dari TikTok dan platform lainnya asal China, yang beroperasi di AS dan memberi tahu Kongres mengenai temuan," kata senator Chuck Schumer dan Tom Cotton, dikutip dari The Verge, Jumat.
The Verge melansir The Washington Post menuliskan Direktur Intelijen Nasional, Joseph Maguire, meminta pejabat untuk menyelidiki cara TikTok mengumpulkan data untuk melihat apakah pemerintah China akan berkomentar tentang konten apa yang dilihat oleh AS.
Schumer dan Cotton dalam surat menulis TikTok sudah diunduh di atas 110 juta kali hanya di AS.
TikTok menyatakan tidak ingin berkomentar banyak karena belum memiliki rincian atas permintaan penyelidikan tersebut.
"Kami tidak memiliki banyak detail tentang permintaan tersebut dan tidak akan memberikan komentar tentang hal tersebut saat ini, selain menyatakan bahwa TikTok berkomitmen untuk menjadi perusahaan yang terpercaya dan bertanggung jawab di AS, termasuk bekerja sama dengan Kongres dan lembaga lainnya," kata TikTok kepada The Verge.
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Berita Terkait
Kylie Minogue masuk daftar 100 orang paling berpengaruh
Kamis, 18 April 2024 9:14 Wib
Pantai Ujung Pandaran masih paling diminati wisatawan
Rabu, 17 April 2024 6:01 Wib
Jurgen Klopp nilai sukses Piala Liga kali ini 'paling istimewa'
Senin, 26 Februari 2024 11:38 Wib
'Makan gratis' jadi kata paling sering disebut Prabowo dalam debat terakhir
Senin, 5 Februari 2024 8:51 Wib
Garuda jadi maskapai paling tepat waktu selama 2023
Rabu, 31 Januari 2024 15:04 Wib
Kejaksaan jadi lembaga hukum paling dipercaya publik
Selasa, 23 Januari 2024 22:46 Wib
Bawaslu Kotim: Paling lambat 15 Januari APK tak sesuai aturan harus dibereskan
Rabu, 10 Januari 2024 17:14 Wib
Mbappe hingga Djokovic jadi atlet yang paling dicari di Google selama 2023
Rabu, 20 Desember 2023 14:33 Wib