80 persen penderita DBD di Pulang Pisau usia sekolah

id 80 persen penderita DBD di Pulang Pisau usia sekolah,Demam berdarah,Pulang pisau,Nyamuk

80 persen penderita DBD di Pulang Pisau usia sekolah

Dinas Kesehatan melakukan fogging atau pengasapan di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Kabupaten Kotawaringin Timur, belum lama ini. ANTARA/Istimewa

Pulang Pisau  (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah dr Mulyanto Budihardjo melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr Pande Putu Gina mengatakan, penderita demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu adalah anak usia sekolah.

“Pada tahun 2018 lalu ada sebanyak 113 kasus penderita DBD yang tercatat dan 80 persen adalah usia sekolah,” terang Pande di Pulang Pisau, Rabu.

Pande menilai jumlah kasus 133 DBD pada 2018 lalu cukup tinggi sehingga menjadi perhatian serius agar tidak terulang. Wilayah yang tertinggi terdapat kasus DBD adalah Kecamatan Kahayan Hilir, Desa Pangkoh Kecamatan Pandih Batu, Kecamatan Maliku dan Kecamatan Jabiren Raya.   

Melihat grafik dan pola peningkatan penderita DBD ini selama lima tahun terakhir ini, terang Pande, diprediksi penderita DBD mengalami peningkatan pada November, Desember, Januari dan Maret.  

Dinas Kesehatan juga meminta kepada setiap puskesmas untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat di wilayah kerjanya masing-masing untuk meminimalisir penderita penyakit ini saat memasuki musim penghujan. Penekanan kepada puskesmas ini sudah dilakukan mulai bulan September dan Oktober lalu.

Melihat penderita demam berdarah ini lebih menyerang pada usia sekolah, maka Dinas Kesehatan melakukan upaya pencegahan dengan menggerakkan melalui program Siswa Pemantau Jentik (Sismantik). Siswa yang sebelumnya sudah diberikan pemahaman dan pengetahuan dalam Sismantik bisa menerapkan kegiatan ini di rumah dan lingkungan sekitarnya.

Menurut Pande, fogging atau pengasapan yang dilakukan sebagai upaya pencegahan, dinilai belum sepenuhnya efektif. Biasanya, fogging hanya dilakukan ketika ada penderita demam berdarah yang bertujuan agar nyamuk pembawa panyakit demam berdarah tidak menjangkit kepada masyarakat sekitarnya. Namun fogging atau pengasapan hanya membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentik nyamuk tetap hidup. 

Upaya pencegahan yang paling baik adalah pemberantas sarang nyamuk (PSN) di lingkungan masing-masing. Masyarakat harus melakukan gerakan 3M yakni menutup, menguras dan mengubur benda-benda yang bisa menjadi tempat bersarangnya nyamuk.

“Fogging tidak selamanya efektif. Selain itu, kendala dalam upaya pencegahan melalui fogging mempertimbangkan segi efisiensi, peralatan, tenaga dan biaya,” demikian Pande.