Jakarta (ANTARA) - Induk perusahaan Mercedes-Benz, Daimler, pada Kamis (14/11) mengumumkan rencana pemangkasan jumlah karyawan demi menghemat pengeluaran perusahaan hingga satu miliar euro pada akhir 2022.
"Pada akhir 2022, Mercedes-Benz berencana menghemat lebih dari satu miliar euro untuk biaya pegawai. Untuk itu, pekerjaan harus dikurangi," kata perusahaan dilansir AFP.
Efisiensi itu harus ditempuh Daimler guna menyiasati biaya riset teknologi yang tinggi demi menyiapkan kendaraan ramah lingkungan dan sejalan dengan regulasi di Eropa.
Perusahaan itu mengatakan, "dihadapkan dengan investasi tinggi yang berkelanjutan" untuk memenuhi peraturan emisi global.
Baca juga: Geely berinvestasi di Volocopter untuk bisnis mobil terbang
Daimler, yang mempekerjakan sekitar 304.000 orang di seluruh dunia, tidak merinci berapa banyak karyawan yang akan dirumahkan. Tapi, mereka memastikan jumlah posisi manajemen akan berkurang 10 persen.
Surat kabar berbasis di Muenchen, Sueddeutsche Zeitung, yang mengutip email dari sumber anonim pada pekan lalu, mewartakan Daimler akan memangkas 1.100 pekerjaan di level manajemen.
Daimler terpaksa melakukan efisiensi karena "rentang diperluas plug-in hibrida dan semua kendaraan listrik mengarah pada kenaikan biaya yang akan berdampak negatif pada pengembalian penjualan mobil Mercedes-Benz".
Berita Terkait
Ketua DPRD ingatkan warga Palangka Raya waspadai pencurian ban mobil
Kamis, 25 April 2024 17:47 Wib
Google pecat puluhan karyawan imbas protes hubungannya dengan Israel
Kamis, 18 April 2024 17:32 Wib
Kelestarian objek wisata alam di Palangka Raya wajib dijaga bersama
Rabu, 17 April 2024 17:48 Wib
Tesla akan PHK 10 persen lebih karyawannya
Rabu, 17 April 2024 16:44 Wib
Tujuh kader berpotensi dicalonkan PDIP dalam Pilkada Kalteng 2024
Jumat, 5 April 2024 15:52 Wib
Polisi ringkus pengedar narkoba di mes karyawan PT GIJ Kapuas
Senin, 18 Maret 2024 13:27 Wib
Google pecat karyawan yang protes adanya pekerjaan untuk militer Israel
Minggu, 10 Maret 2024 18:38 Wib
Karyawan Bank di Semarang gelapkan uang klaim asuransi sebesar Rp7,7 miliar
Jumat, 8 Maret 2024 16:49 Wib