Tanggapan Kadin soal Ahok dan Chandra Hamzah masuk BUMN

id Ahok dan Chandra Hamzah masuk BUMN,Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia,Tanggapan Kadin soal Ahok dan Chandra Hamzah masuk BUMN

Tanggapan Kadin soal Ahok dan Chandra Hamzah masuk BUMN

Ketua Kadin Indonesia, Rosan Roeslani (kiri), Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional, Shinta W Kamdani (kanan) di Jakarta, Selasa (19/11/3019). (ANTARA/ Zubi Mahrofi)

Jakarta (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meyakini bahwa beberapa sosok yang dipanggil Menteri BUMN Erick Thohir, seperti mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan mantan komisioner KPK Chandra Hamzah untuk menempati jabatan tertentu di BUMN, merupakan yang terbaik.

"Saya yakin semua yang diseleksi, yang ditentukan oleh pemerintah dalam hal ini Menteri BUMN kami yakini pasti yang terbaik," ujar Ketua Kadin Indonesia, Rosan Roeslani di Jakarta, Selasa.

Ia mengharapkan masyarakat berprasangka positif setiap kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah.

"Ya kita tuh harus selalu berprasangka positif lah. Sudah lah saya yakin semuanya," ucapnya.

Baca juga: Foto Ahok bersama dua wanita jadi alasan Alexis dipertahankan adalah hoaks

Dalam beberapa waktu terakhir, Menteri BUMN Erick Thohir memanggil beberapa tokoh untuk datang ke kantornya mulai dari pengusaha hingga politisi. Pertemuan itu salah satunya membahas tentang prospek BUMN ke depan hingga tawaran jabatan di BUMN.

Pada Kamis (31/10), pendiri CT Corp, Chairul Tanjung (CT) datang ke kantor BUMN. Tanjung mengaku melakukan diskusi mengenai sinergi BUMN dan swasta ke depan untuk mencapai "Indonesia incorporated".

Bulan berikutnya, tepatnya pada Rabu (13/11), Erick Thohir memanggil mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama. Insinyur Geologi itu dikabarkan bakal menempati jabatan penting di salah satu BUMN strategis.

Tak lama berselang, Senin (18/11), Erick Thohir kembali memanggil salah satu tokoh nasional, yakni mantan petinggi Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra Hamzah.

Baca juga: Posisi Ahok di BUMN segera ditetapkan

Pada hari sama, politisi Rizal Mallarangeng juga berkesempatan untuk memenuhi panggilan Erick Thohir di kantornya.

"Untuk mengelola asset sebesar Rp8.200 triliun itu, saya perlu teamwork yang kompak, yang diisi dengan orang-orang yang bukan hanya cerdas, tetapi juga akhlak yang baik," kata Erick.

Baca juga: Erick Thohir: Butuh yang berakhlak kelola aset BUMN Rp8.200 triliun

Baca juga: Ahok akan jadi dirut PLN atau Inalum?