DPRD minta pemda se-Kalteng lebih serius dan optimal tangani stunting

id kalimantan tengah,kalteng,dprd kalimantan tengah,dprd kalteng,anggota komisi II dprd kalteng

DPRD minta pemda se-Kalteng lebih serius dan optimal tangani stunting

Anggota DPRD Kalteng Zainudin Karim. (ANTARA/Jaya W Manurung)

Palangka Raya (ANTARA) - Anggota Komisi B DPRD Kalimantan Tengah Zainudin Karim mengingatkan sekaligus meminta pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota di wilayah setempat, lebih serius menangani stunting agar jumlah anak-anak yang mengalaminya bisa berkurang.

Penanganan dan pengendalian agar anak-anak di provinsi ini tidak lagi mengalami stunting sebenarnya salah satu cara menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang sehat dan unggul, kata Karim di Palangka Raya, Kamis.

"Anak-anak yang mengalami stunting memang tidak terlihat dampaknya saat itu juga, tapi setelah remaja dan dewasa baru terlihat. Hal ini yang mengakibatkan berbagai pihak, tidak menganggap stunting masalah penting," ucapnya.

Dikatakan, dampak dari stunting yakni Kognitif lemah psikomotorik terhambat, Kesulitan menguasai sains dan berprestasi dalam olahraga, mudah terkena penyakit degeneratif atau penyakit yang terus menerus datang seiring bertambahnya usia.

Karim mengatakan dampak dari stunting itu juga membuat rendahnya kualitas SDM pada saat usia produktif. Alhasil, ketidakseriusan penanganan stunting sejak dini, dapat membuat masalah di masa yang akan datang.

"Itulah alasan kami dari Komisi II DPRD Kalteng memberikan perhatian dan terus mengingatkan pemda agar lebih serius menangani dan mencegah anak-anak di provinsi ini mengalami stunting," kata dia.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kalteng, tidak ada satupun kabupaten/kota di provinsi itu terbebas dari stunting. Bahkan angka rata-rata tiap kabupaten/kota diatas 22-34 persen dari jumlah anak yang ada wilayah setempat mengalami stunting.

Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan II meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan itu mengaku sedih dengan masih tingginya angka stunting di provinsi ini. Parahnya lagi, Kabupaten Kotawaringin Timur yang diwakilinya merupakan salah satu tertinggi jumlah penderita stunting.

"Saya minta pemkab Kotawaringin Timur harus lebih serius dan optimal menangani stunting. Ingat, pencegahan dan pengendalian stunting itu merupakan investasi jangka panjang yang hasilnya pasti menguntungkan pembangunan daerah di masa mendatang," demikian Karim.