Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Ruselita meminta masyarakat di wilayah setempat, untuk mewaspadai munculnya wabah demam berdarah dengue (DBD) saat memasuki musim hujan seperti saat ini.
"Tampaknya saat ini sudah mulai memasuki musim hujan, saya harap masyarakat bisa lebih waspada karena kasus DBD cendrung terjadi ketika kondisi lingkungan lembab seperti ini," kata Ruselita di Palangka Raya, Minggu.
Srikandi di Lembaga DPRD Kota Palangka Raya itu mengingatkan, bahaya dari wabah penyakit DBD yang bisa mengancam nyawa seseorang. Untuk itulah dirinya tak henti-hentinya mengingatkan hal tersebut.
Lebih baik mencegah dibandingkan menanggulangi, salah satunya melalui penerapan pola hidup sehat. Jika pola hidup sehat sudah dilaksanakan dengan baik dan benar, tentu hal-hal yang dikhawatirkan tidak akan menimpa semua orang.
"Kami yakin masyarakat sebenarnya mengetahui hal seperti ini, apalagi di daerah ini pernah diserang wabah tersebut dan mengakibatkan seseorang meninggal dunia. Sekarang hanya tinggal kemauan dan kepedualian dari masing-masing pihak," jelasnya.
Agar wabah tersebut tidak terulang di tahun ini, Politisi Partai Perindo tersebut juga meminta kepada petugas Dinas Kesehatan Palangka Raya, berperan secara aktif memberikan sosialisasi mengenai bahaya wabah DBD tersebut.
Sosialisasi dilakukan dengan cara mengumpulkan warga di kelurahan maupun di tempat ketua rukun tetangga. Kegiatan seperti itu harus digencarkan, guna membebaskan Palangka Raya dari ancaman penyakit yang menakutkan tersebut.
"Sosialisasi melalui media sosial juga harus dilakukan, mengingat rata-rata masyarakat saat ini mampu dan menjadi rutinitasnya mengakses dunia maya dalam kehidupan sehari-harinya," ungkapnya.
Meski sepengetahuannya saat ini belum ada warga Palangka Raya terserang DBD, karenanya mereka harus siaga dan segera memastikan kebersihan di lingkungan sekitarnya. Agar tidak ada celah bagi nyamuk penyebar penyakit itu untuk berkembang biak.
"Karena kalau bersih, tentunya wabah yang bisa membahayakan tersebut tidak akan muncul di pemukiman warga," jelas Ruselita.
Berita Terkait
Polisi bongkar peredaran narkoba dalam boneka di Palangka Raya
Sabtu, 16 November 2024 15:21 Wib
PWI Kalteng tingkatkan penulisan berita untuk OPD
Sabtu, 16 November 2024 9:49 Wib
Awasi bersama Pilkada Kalteng 2024
Jumat, 15 November 2024 21:55 Wib
Selama Januari-Oktober 2024 Call Center 112 Palangka Raya evakuasi 63 ODGJ
Jumat, 15 November 2024 16:14 Wib
Legislator Kota sesalkan KDRT masih terjadi di Palangka Raya
Jumat, 15 November 2024 15:12 Wib
Pemkot Palangka Raya diminta bantu perluas akses pasar UMKM
Jumat, 15 November 2024 15:05 Wib
Program BLT Rp2 juta per KK Agustiar-Edy bukan isapan jempol
Jumat, 15 November 2024 14:18 Wib
Umat Kristiani doakan Agustiar Sabran jadi Gubernur Kalteng periode 2024-2029
Jumat, 15 November 2024 13:47 Wib