Seorang pelajar di Kapuas ditemukan tewas tergantung
Kuala Kapuas (ANTARA) - Seorang pelajar sebuah Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, ditemukan tewas gantung diri di rumahnya di Kecamatan Pasak Talawang, Senin (25/11).
"Awalnya kakak kandungnya mendatangi rumah orangtuanya. Dia masuk melalui pintu belakang karena pintu depan terkunci dari dalam. Saat itulah dia melihat adiknya sudah tergantung di ruangan tamu sebelah kiri pintu masuk. Melihat tubuh sang adik tergantung, dia berteriak memanggil suaminya dan minta tolong kepada warga setempat," kata Kapolsek Kapuas Tengah Iptu Catur Winarno di Kuala Kapuas.
Tubuh siswi kelas 3 SMP itu ditemukan pertama kali oleh kakak kandungnya saat ingin ke rumah orangtuanya sekitar pukul 18.00 WIB. Dia kaget melihat adiknya sudah tergantung di gelagar lantai loteng rumah dengan seutas tali nilon warna kuning.
Seketika, peristiwa itu membuat kaget pihak keluarga dan warga setempat. Mereka tidak menyangka nasib anak baik itu menjadi tragis seperti itu, apalagi tidak ada perangai gelagat mencurigakan terlihat darinya sebelum kejadian tersebut.
Kejadian itu langsung dilaporkan warga ke Polsek setempat. Polisi kemudian datang untuk melepas dan menurunkan tubuh siswi dengan cara menggunting jeratan tali nilon yang terikat di leher.
"Saat ini kami sudah melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Pekara) memeriksa saksi-saksi dan mengumpulkan sejumlah barang bukti seperti satu lembar baju kaos, celana, kursi, tali nilon dan lainnya," terang Catur Winarno.
Saat petugas datang, kata Kapolsek, tubuh siswi tersebut masih dalam posisi tergantung dengan lidah keluar dan terdapat cairan liur di bagian mulut.
Hasil awal pemeriksaan, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh pelajar tersebut.
"Untuk dugaan sementara, dia tewas gantung diri, tapi sebab dan penyebabnya masih kami dalami lagi dan masih dalam pemeriksaan," demikian Kapolsek Catur Winarno.
"Awalnya kakak kandungnya mendatangi rumah orangtuanya. Dia masuk melalui pintu belakang karena pintu depan terkunci dari dalam. Saat itulah dia melihat adiknya sudah tergantung di ruangan tamu sebelah kiri pintu masuk. Melihat tubuh sang adik tergantung, dia berteriak memanggil suaminya dan minta tolong kepada warga setempat," kata Kapolsek Kapuas Tengah Iptu Catur Winarno di Kuala Kapuas.
Tubuh siswi kelas 3 SMP itu ditemukan pertama kali oleh kakak kandungnya saat ingin ke rumah orangtuanya sekitar pukul 18.00 WIB. Dia kaget melihat adiknya sudah tergantung di gelagar lantai loteng rumah dengan seutas tali nilon warna kuning.
Seketika, peristiwa itu membuat kaget pihak keluarga dan warga setempat. Mereka tidak menyangka nasib anak baik itu menjadi tragis seperti itu, apalagi tidak ada perangai gelagat mencurigakan terlihat darinya sebelum kejadian tersebut.
Kejadian itu langsung dilaporkan warga ke Polsek setempat. Polisi kemudian datang untuk melepas dan menurunkan tubuh siswi dengan cara menggunting jeratan tali nilon yang terikat di leher.
"Saat ini kami sudah melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Pekara) memeriksa saksi-saksi dan mengumpulkan sejumlah barang bukti seperti satu lembar baju kaos, celana, kursi, tali nilon dan lainnya," terang Catur Winarno.
Saat petugas datang, kata Kapolsek, tubuh siswi tersebut masih dalam posisi tergantung dengan lidah keluar dan terdapat cairan liur di bagian mulut.
Hasil awal pemeriksaan, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh pelajar tersebut.
"Untuk dugaan sementara, dia tewas gantung diri, tapi sebab dan penyebabnya masih kami dalami lagi dan masih dalam pemeriksaan," demikian Kapolsek Catur Winarno.