Wali Kota Palangka Raya ajak warga jaga drainase untuk cegah banjir

id wali kota palangka raya,fairid naparin,ajak warga,jaga drainase,cegah banjir

Wali Kota Palangka Raya ajak warga jaga drainase untuk cegah banjir

Warga di Palangka Raya gotong-royong memperbaiki drainase sebagai antisipasi banjir saat musim hujan. ANTARA/Rendhik Andika

Palangka Raya (ANTARA) - Wali Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Fairid Naparin mengajak warga di kota setempat bergotong royong membersihkan dan menjaga drainase untuk mengantisipasi bencana alam banjir dan genangan air pada musim hujan.

"Saat ini wilayah kita sering diguyur hujan. Bahkan terkadang dengan intensitas lebat dalam jangka panjang. Untuk itu sejak dini kita secara rutin harus menjaga lingkungan dengan membersihkan saluran drainase," kata Fairid di Palangka Raya, Minggu.

Ia mengatakan, upaya pembersihan drainase itu dapat dilakukan dengan gotong-royong. Hal ini juga harus terus dilakukan masyarakat dalam upaya mengantisipasi wilayah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah terbebas dari bencana banjir.

Dia pun mengajak komunitas bersama-sama masyarakat membangun dan menumbuhkembangkan kembali semangat dan budaya gotong-royong dalam upaya meningkatkan kesadaran menjaga lingkungan.

"Kerja sama seluruh elemen masyarakat daerah ini diperlukan guna memaksimalkan upaya pencegahan dan penanggulangan bencana banjir dan upaya pelestarian lingkungan secara berkelanjutan," kata pria nomor satu di "Kota Cantik" itu.

Dia mencontohkan, kerja sama masyarakat dalam lingkup terkecil seperti membersihkan saluran drainase secara berkala di lingkungan tempat tinggal masing-masing agar tidak banjir karena saluran air tersumbat.

Saat ini pemerintah kota setempat sedang fokus pada penanganan banjir dengan perbaikan dan pembangunan drainase. Bahkan pada 2020 ini sebagian besar Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota setempat di fokuskan pada penanganan banjir dan infrastruktur jalan.

Sebelumnya, pada Sabtu (4/1) malam hingga pagi sejumlah wilayah di Kota Palangka Raya terjadi banjir akibat drainase yang ada tak mampu menampung debit air hujan.

Sejumlah drainase sengaja ditutup pemerintah karena dalam tahap perbaikan atau pembangunan. Namun sebagian drainase lainnya terutama di kawasan perumahan terpantau sempit dan dangkal akibat endapan lumpur dan tumpukan sampah.