Bangunan di atas sungai terancam dibongkar untuk cegah banjir

id Bangunan di atas sungai terancam dibongkar untuk cegah banjir,Pemkab Kotim,Bupati Kotim,Supian Hadi,Kotawaringin Timur,Kotim,Sampit,Banjir

Bangunan di atas sungai terancam dibongkar untuk cegah banjir

Bupati Supian Hadi bercebur ikut membersihkan sungai di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, beberapa waktu lalu. ANTARA/Istimewa

Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah H Supian Hadi menyatakan akan mengoptimalkan normalisasi sungai-sungai kecil di Kota Sampit untuk menghindarkan kota tersebut dari bencana banjir.

"Kalau memang sudah mengganggu, kita akan bongkar bangunan yang menghambat arus sungai atau saluran. Ini pasti akan menimbulkan pertentangan, tapi ini demi kepentingan masyarakat luas. Kalau terjadi banjir, nanti yang disalahkan adalah bupati," kata Supian saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan di Kecamatan Baamang, Rabu.

Supian mengatakan, Sampit memiliki banyak sungai kecil yang tersebar di Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang. Dulunya sungai-sungai kecil tersebut cukup lebar sehingga arus air sangat lancar, namun sekarang semakin sempit, salah satunya adanya warga yang mendirikan bangunan di atas sungai-sungai tersebut.

Kondisi ini bisa memicu banjir karena badan sungai makin sempit dan arus air menjadi tidak lancar lantaran terhalang tiang bangunan yang terkadang tersumbat sampah. Jika terus dibiarkan, kondisinya dikhawatirkan semakin parah dan fungsi sungai menyalurkan air ke sungai besar yaitu Sungai Mentaya menjadi tidak maksimal.

Camat dan lurah di dua kecamatan ini diminta tegas melarang warga mendirikan bangunan di atas sungai. Jika dibiarkan, dikhawatirkan akan semakin banyak bangunan yang berdiri di atas sungai.

Camat dan lurah juga diminta segera mensosialisasikan kepada masyarakat terkait optimalisasi normalisasi sungai yang akan dilakukan pemerintah daerah Pada 2021 nanti. Harapannya masyarakat bisa memahami jika nantinya pemerintah daerah harus mengambil tindakan tegas menertibkan dan merobohkan bangunan yang berdiri di atas sungai.

"Seperti di Kecamatan Baamang ini ada Sungai Garuda, Sungai H Amin, Sungai Pamuatan, Sungai Baamang dan lainnya. Saya ingat sungai-sungai itu dulunya lebar ada yang sampai enam meter, tapi sekarang terus menyempit. Ini yang harus kita kembalikan pada kondisi semula," tegas Supian.

Baca juga: Penghapusan zona parkir jalan umum Sampit menjawab keluhan masyarakat

Supian juga mengimbau masyarakat dan semua pihak meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana banjir karena saat ini intensitas dan curah hujan terus meningkat. Masyarakat yang tinggal di kawasan rawan banjir diminta selalu waspada karena banjir bisa terjadi kapan saja.

Camat Baamang dan Mentawa Baru Ketapang diminta menggerakkan masyarakat untuk meningkatkan gotong-royong membersihkan lingkungan. Drainase harus dibersihkan agar saluran air tidak tersumbat sehingga tidak sampai terjadi banjir.

"Belum lama ini saat hujan, saya ada memantau genangan dekat sebuah gudang di Baamang ini. Ternyata setelah diperiksa, saluran airnya tersumbat sampah makanya air meluber. Hal seperti yang harus menjadi perhatian dan kepedulian kita bersama," timpal Supian.

Masyarakat juga diimbau lebih sadar dan peduli, minimal membersihkan saluran air di sekitar rumah masing-masing. Program Jumat Bersih perlu digalakkan lagi agar seluruh masyarakat juga tergerak bersama-sama membersihkan lingkungan agar terhindar dari banjir dan penyakit demam berdarah.

Baca juga: Bupati Kotim janjikan jalan dalam gang di Sampit mulus

Baca juga: BPBD Kotim tingkatkan kewaspadaan sikapi naiknya permukaan air sungai