Sejak Januari 2020, RSUD Sultan Imanuddin tangani 35 pasien DBD

id Pemkab kobar, kobar, kotawaringin barat, pangkalan bun, dbd, demam berdarah, kumai, arsel, arut selatan, rsud sultan imanuddin, rumah sakit

Sejak Januari 2020, RSUD Sultan Imanuddin tangani 35 pasien DBD

Ilustrasi-Waspada DBD.

Pangkalan Bun (ANTARA) - Sejak Januari 2020, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah telah menangani 35 pasien demam berdarah dengue (DBD).

Jumlah pasien yang ditangani sejak awal tahun 2020 sangat tinggi, tercatat ada 35 pasien yang menjalani perawatan medis, dengan rincian 33 pasien warga Kotawaringin Barat, sementara dua lainnya warga Sukamara dan Lamandau, kata Direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Fachrudin saat dihubungi, Kamis.

"Dari 35 pasien tersebut, tiga diantaranya masih menjalani perawatan medis di RSUD Sultan Imanuddin dan satu pasien lainnya dirujuk ke salah satu rumah sakit di Semarang. Sisanya sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah stabil," jelasnya.

Lebih lanjut Fachrudin memaparkan, 35 pasien DBD tersebut didominasi anak-anak usia di bawah 12 tahun, dengan kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Arut Selatan kemudian disusul Kecamatan Kumai.

Dalam rangka mengantisipasi bertambahnya pasien DBD yang dilarikan ke RSUD Sultan Imanuddin, pihaknya telah menyiagakan tenaga kesehatan serta ruang perawatan yang cukup.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kotawaringin Barat Ahmad Sulkhan menuturkan, tahun lalu sepanjang 2019 tercatat 159 kasus DBD yang terjadi di wilayah setempat.

Dirinya menambahkan sampai saat ini Kotawaringin Barat masih berstatus aman dan belum menyentuh predikat kasus luar biasa (KLB), meski sudah ada 35 pasien yang ditangani RSUD Sultan Imanuddin pada awal tahun ini.

"Meski berstatus aman, kami tetap melakukan pencegahan, salah satunya fogging, serta sosialisasi terkait pola hidup sehat hingga langkah-langkah pencegahan penyakit DBD lainnya," ucapnya.

Ia berharap masyarakat dapat menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga, serta melakukan 3M atau menutup, menguras dan mengubur.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul mengatakan, pihaknya mewaspadai siklus lima tahunan kasus DBD yang diperkirakan terjadi pada tahun 2020 ini.

"Perkiraan siklus lima tahunan tersebut berdasarkan pola data terkait kasus DBD yang selama ini dipelajari," jelas Suyuti.