Seorang operator alat berat temukan mortir masa perang Jepang
Banda Aceh (ANTARA) - Operator alat berat yang sedang menggali tambak menemukan mortir diduga peninggalan masa perang Jepang di Gampong Jawa, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh.
Kapolresta Banda Aceh Kombes Trisno Riyanto diwakili Kapolsek Kutaraja AKP Firmansyah, di Banda Aceh, Senin, menjelaskan mortir atau bahan peledak tersebut berukuran panjang 30 sentimeter dengan diameter 10 sentimeter.
"Mortir tersebut ditemukan Jalalul Sayuti (30), operator alat berat. Saat itu, Jalalul sedang mengeruk tambak milik Faisal (38) di Lorong Empat, Gampong Jawa," kata AKP Firmansyah.
Pada saat pengerukan, katanya pula, tiba-tiba Jalalul Sayuti melihat benda seperti mortir. Selanjutnya, operator alat berat tersebut memanggil pekerja tambak dan memindahkannya ke tempat lain.
"Kemudian, pekerja tambak bernama Ramadah menghubungi Faisal, pemilik tambak, melaporkan temuan benda diduga bahan peledak tersebut," kata AKP Firmansyah.
Selanjutnya, kata Kapolsek Kutaraja, pemilik tambak Faisal melaporkan kepada aparat gampong dan diteruskan ke Babinkamtibmas dan Babinsa.
Berdasarkan laporan tersebut, tim penjinak bahan peledak Peralatan Kodam (Paldam) Iskandar Muda mengevakuasi bahan peledak tersebut untuk diamankan.
"Evakuasi dipimpin langsung Mayor Chairul Huda. Selanjutnya, mortir diduga peninggalan masa perang Jepang tersebut dibawa ke Paldam IM untuk dilakukan disposal atau pemusnahan," kata AKP Firmansyah.
Kapolresta Banda Aceh Kombes Trisno Riyanto diwakili Kapolsek Kutaraja AKP Firmansyah, di Banda Aceh, Senin, menjelaskan mortir atau bahan peledak tersebut berukuran panjang 30 sentimeter dengan diameter 10 sentimeter.
"Mortir tersebut ditemukan Jalalul Sayuti (30), operator alat berat. Saat itu, Jalalul sedang mengeruk tambak milik Faisal (38) di Lorong Empat, Gampong Jawa," kata AKP Firmansyah.
Pada saat pengerukan, katanya pula, tiba-tiba Jalalul Sayuti melihat benda seperti mortir. Selanjutnya, operator alat berat tersebut memanggil pekerja tambak dan memindahkannya ke tempat lain.
"Kemudian, pekerja tambak bernama Ramadah menghubungi Faisal, pemilik tambak, melaporkan temuan benda diduga bahan peledak tersebut," kata AKP Firmansyah.
Selanjutnya, kata Kapolsek Kutaraja, pemilik tambak Faisal melaporkan kepada aparat gampong dan diteruskan ke Babinkamtibmas dan Babinsa.
Berdasarkan laporan tersebut, tim penjinak bahan peledak Peralatan Kodam (Paldam) Iskandar Muda mengevakuasi bahan peledak tersebut untuk diamankan.
"Evakuasi dipimpin langsung Mayor Chairul Huda. Selanjutnya, mortir diduga peninggalan masa perang Jepang tersebut dibawa ke Paldam IM untuk dilakukan disposal atau pemusnahan," kata AKP Firmansyah.