Optimalisasi pariwisata wilayah utara Kotim terkendala infrastruktur

id Optimalisasi pariwisata wilayah utara Kotim terkendala infrastruktur,DPRD Kotim,Juliansyah,Kotawaringin Timur,Kotim,Sampit,Tumbang Gagu,Betang

Optimalisasi pariwisata wilayah utara Kotim terkendala infrastruktur

Sekretaris Komisi II DPRD Kotawaringin Timur Juliansyah saat reses perorangan. ANTARA/HO-DPRD Kotim

Sampit (ANTARA) - Wilayah utara Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah memiliki potensi pariwisata yang cukup banyak, beragam dan sangat menarik, sayangnya belum digarap optimal karena terkendala infrastruktur.

"Makanya kami mendorong pemerintah kabupaten meningkatkan pembangunan infrastruktur, khususnya jalan dan jembatan di kawasan utara agar aktivitas ekonomi masyarakat semakin meningkat, termasuk untuk mengoptimalkan potensi pariwisata setempat," kata Sekretaris Komisi II DPRD Kotawaringin Timur Juliansyah di Sampit, Senin.

Terdapat enam kecamatan di wilayah utara Kotawaringin Timur yakni Kecamatan Parenggean, Antang Kalang, Telaga Antang, Mentaya Hulu, Tualan Hulu dan Bukit Santuai. Juliansyah sangat memahami kondisi wilayah Utara karena dia terpilih mewakili daerah pemilihan 5 yang meliputi enam kecamatan tersebut.

Pekan lalu politisi yang merupakan Sekretaris DPC Partai Gerindra Kotawaringin Timur itu melaksanakan reses ke daerah pemilihannya.

Berbagai aspirasi disampaikan masyarakat, namun didominasi terkait infrastruktur. Masyarakat masih sangat membutuhkan perbaikan dan peningkatan jalan dan jembatan, bahkan ada desa yang belum bisa diakses dengan lancar melalui jalan darat sehingga harus menjadi perhatian serius.

Banyak potensi pariwisata di wilayah utara, salah satunya yang sudah banyak dikenal yakni Betang Tumbang Gagu yang terletak di Desa Tumbang Gagu Kecamatan Antang Kalang. Rumah khas Suku Dayak ini dibangun pada tahun 1870 silam dengan konstruksi rumah panggung yang semuanya menggunakan kayu ulin.

Objek wisata Betang Tumbang Gagu di Kecamatan Antang Kalang sangat potensial untuk dikembangkan, namun terkendala infrastrstruktur. ANTARA/Istimewa

Objek wisata budaya ini sudah banyak dikunjungi wisatawan, bahkan wisatawan asing. Namun, sebagian besar wisatawan datang melalui kabupaten tetangga yakni Katingan karena akses jalannya lebih mudah.

"Sekarang jalan darat sudah tembus ke Tumbang Gagu. Kami meminta ini menjadi perhatian serius pemerintah kabupaten agar terus ditingkatkan sehingga banyak wisatawan datang ke Kotawaringin Timur untuk ke objek wisata ini. Dampaknya tentu akan positif bagi daerah dan masyarakat," kata Juliansyah.

Juliansyah juga meminta perusahaan besar swasta yang beroperasi di wilayah utara membantu perbaikan jalan dan jembatan agar akses masyarakat semakin lancar.

Menurutnya, masyarakat pasti akan terus mendukung kemajuan perusahaan jika perusahaan memberikan kontribusi dan manfaat yang nyata bagi masyarakat dan daerah.

Sementara itu, Hardi P Hady, salah satu tokoh masyarakat Kecamatan Antang Kalang mengatakan, wilayah utara Kotawaringin Timur memiliki potensi sumber daya alam yang sangat bagus untuk dikembangkan menjadi objek wisata, bahkan saat ini masih banyak potensi yang belum terjamah, khususnya di kawasan pedalaman.

 

Potensi wisata alam di Kecamatan Antang Kalang berupa sungai dan bebatuan sangat menarik untuk dikunjungi. ANTARA/Istimewa

"Kawasan Utara menyimpan potensi pariwisata yang luar biasa jika pemerintah daerah mau mengembangkannya. Sayang kalau potensi alam ini tidak dioptimalkan karena berpotensi membantu peningkatan ekonomi masyarakat," kata Hardi P Hady.

Pria yang pernah menjabat Kepala Desa Tumbang Kalang Kecamatan Antang Kalang ini menyebut, kecamatan mereka merupakan salah satu kecamatan di kawasan Utara yang memiliki potensi pariwisata yang cukup banyak.

Selama ini salah satu objek wisata yang sudah banyak dikenal adalah Betang Tumbang Gagu. Selain itu masih ada potensi objek wisata lainnya yang sangat menarik untuk dikembangkan seperti beberapa air terjun, danau biru, bahkan ada yang tingginya puluhan meter. Ada pula dinding batu, serta banyak riam dengan pemandangan indah.

Kendala saat ini adalah minimnya infrastruktur menuju ke lokasi-lokasi potensial objek wisata tersebut. Sebagian lokasi tersebut bahkan harus ditempuh melalui jalur sungai.

Masyarakat berharap pemerintah daerah meningkatkan pembangunan infrastruktur di kawasan pedalaman. Selain untuk memperlancar aktivitas masyarakat sehingga pembangunan dan perekonomian meningkat, infrastruktur juga untuk memudahkan wisatawan menuju objek-objek wisata tersebut.

Baca juga: Hanya satu bakal pasangan calon perseorangan di Pilkada Kotim

Baca juga: Peserta Sampit Expo wajib gandeng pelaku UMKM