Seorang warga Lamandau tenggelam, tim terpadu kerahkan 100 personel

id kalimantan tengah,kalteng,kabupaten lamandau,lamandau,seorang warga lamandau tenggelam,bupati lamandau,hendra lesmana

Seorang warga Lamandau tenggelam, tim terpadu kerahkan 100 personel

Bupati Lamandau Hendra Lesmana memantau langsung proses pencarian seorang warga yang tenggelam sejak Selasa (25/2/2020) di Sungai Lamandau, Rabu (26/2/2020). ANTARA/HO-Pemkab Lamandau

Nanga Bulik (ANTARA) - Seorang warga RT 05, Kelurahan Nanga Bulik, Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, bernama Imam Bogi Yuda Setara (24) yang tenggelam di derasnya arus Sungai Lamandau, Selasa 25 Pebruari 2020 pukul 16.30 WIB, hingga saat ini belum ditemukan.

"Hari kedua ini pencarian dengan melibatkan jumlah personel lebih besar dilanjutkan kembali, ada 100 personel dari berbagai unsur yang dilibatkan," kata Bupati Lamandau Hendra Lesmana di Nanga Bulik, Rabu.

Disebutkannya, pencarian lanjutan hari ke dua melibatkan unsur dari BPBD Lamandau, Tagana, TNI - Polri serta masyarakat sekitar, dengan armada yang dikerahkan speed boat milik BPBD lima unit, tiga unit speed boat milik Polres Lamandau, dua unit tug boat, serta belasan perahu getek masyarakat.

Menurut Hendra sejak diketahui tenggelam berbagai upaya pencarian telah dilakukan, baik dengan menyusuri sungai Lamandau, maupun dengan menggunakan alat pancing yang terbuat dari onak (duri).

Tim terpadu dalam pencarian di bagi dalam beberapa tugas, seperti ada yang melakukan penyelaman ke titik awal tenggelamnya korban, serta pencarian di, dan menggunakan pancingan tradisional.

Sementara untuk pencarian sendiri radiusnya pada hari kedua diperluas, hingga beberapa kilo dari titik awal, dikhawatirkan jasad korban terbawa arus mengingat kondisi air begitu dalam dan deras.

"Saya sampaikan kepada seluruh tim yang terlibat agar selalu mengutamakan keselamatan," imbau Hendra.

Sementara itu, Kepala BPBD Lamandau Edison Dewel menyampaikan untuk memaksimalkan pencarian terhadap korban tenggelam, BPBD membuat dua pos, yaitu pos darurat di RT 01 dan pos induk di Dermaga Batu Bisa.

"Pencarian kita perluas bahkan ada yang menjaga di atas jembatan Sri Lamandau untuk melakukan pemantauan," demikian Dewel.

Baca juga: Dua warga Kotim tenggelam saat pergi memancing

Peristiwa tenggelamnya Yuda berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di lokasi kejadian, bermula ketika Yuda yang baru saja lulus dari menempuh pendidikan di Malang ini, seperti biasanya setiap sore sepulang membantu orang tuanya berjualan ikan, selalu memberi makan ikan di dalam keramba apung di RT 09 Seberang, saat itu dari rumahnya Yuda menyusuri Sungai Lamandau dengan perahunya.

Namun, saat asyik memberi makan ikan, tanpa sepengetahuannya tali ikatan perahu miliknya lepas dan hanyut, saat itu ia bermaksud mengambil perahunya dengan berenang, namun nahas baru beberapa meter diduga Yuda mengalami kram dan tenggelam.

Saat peristiwa terjadi salah seorang warga sejatinya sudah mengingatkan agar Yuda tidak berenang mengambil perahunya, dan warga tersebut menawarkan diri untuk mengambil perahu tersebut, dengan menggunakan perahu miliknya, namun larangan tersebut tidak hiraukan, sehingga terjadilah peristiwa tersebut.

Pada hari pertama, Bupati Lamandau Hendra Lesmana sesaat setelah menerima kabar tenggelamnya warga di RT 01 langsung menuju lokasi dan ikut melakukan pencarian, walaupun saat itu hujan deras mengguyur Kota Lamandau. 

Bahkan orang nomor satu di Bumi Bahaum Bakuba itu hanya pulang berganti pakaian malam harinya, dan kembali lagi ke posko induk untuk memberikan dukungan kepada tim dan memberikan arahan-arahan.

Baca juga: Seorang bocah di Palangka Raya tewas tenggelam di kolam bekas galian pasir

Baca juga: Tim SAR masih cari Leonard Messi tenggelam di Distrik Sawaerma