Seorang bocah di Palangka Raya tewas tenggelam di kolam bekas galian pasir
Palangka Raya (ANTARA) - Seorang bocah berinisial NA (8), warga Jalan Candra Buana, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah ditemukan meninggal dunia usai tenggelam di kolam bekas galian pasir, yang diperkirakan berukuran 10 x 8 dengan kedalaman sekitar empat meter.
"Kejadian terjadi di Jalan Marina Permai II Induk, Kelurahan Langkai Kecamatan Pahandut sekitar pukul 17.30 WIB," kata Kabag OPS Polresta Palangka Raya Kompol Hemat Siburian, Minggu.
Perwira Polri itu mengatakan, sebelum terjadi peristiwa tersebut, korban dan teman-temannya bermain di kolam bekas galian pasir. Bahkan korban dan teman-temannya tidak mengetahui persis ke dalaman bekas galian pasir tersebut.
Baca juga: Diduga baru lahir, seorang pelajar Palangka Raya temukan bayi dibuang di semak-semak
Entah bagai mana tiba-tiba korban yang sedang bermain di kolam itu tercebur, sehingga orang tua korban yang kebetulan mencari korban dan melihat teman-temannya menangis di pinggir kolam itu langsung mendatangi mereka.
Setelah ditanyakan kepada teman-teman korban, ternyata anaknya tengelam di kolam bekas galian pasir tersebut. Tidak lama kemudian orang tua korban berusaha meminta bantu kepada warga yang berada di sekitar lokasi kejadian.
"Tidak lama setelah orang tuanya meminta pertolongan, jasad korban mengapung di dalam bekas galian pasir tersebut dan langsung dievakuasi," katanya.
Baca juga: Pembuang bayi di Palangka Raya masih misteri
Setelah berhasil dievakuasi dari bekas galian pasir tersebut, jenazah langsung dilarikan ke RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
Hal tersebut dilakukan tidak lain guna kepentingan pihak kepolisian melakukan visum. Dari hasil visum ditubuh anak malang tersebut sama sekali tidak ada di temukan tanda-tanda kekerasan.
"Korban dinyatakan meninggal dunia oleh dokter. Saat tenggelam ia kekurangan oksigen, dan tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam saat visum dilakukan tim dokter forensik" ucapnya.
Baca juga: Polresta tanggung biaya perawatan bayi ditemukan di semak
Perwira berpangkat melati satu itu menuturkan, pihaknya juga sudah memintai keterangan beberapa saksi mata yang mengetahui persis kejadian itu.
Meninggalnya anak tersebut murni karena tenggelam saat bermain di kolam bekas galian pasir saat ia bermain bersama teman-temannya.
"Dari kronologis yang saya dapatkan kasus ini murni karena tenggelam dan tidak ada unsur tindak pidana, hal ini berdasarkan hasil visum dan keterangan beberapa orang saksi mata di lokasi kejadian," tandasnya.
Baca juga: Legislator dukung Polresta ungkap kasus pembuangan bayi di Palangka Raya
"Kejadian terjadi di Jalan Marina Permai II Induk, Kelurahan Langkai Kecamatan Pahandut sekitar pukul 17.30 WIB," kata Kabag OPS Polresta Palangka Raya Kompol Hemat Siburian, Minggu.
Perwira Polri itu mengatakan, sebelum terjadi peristiwa tersebut, korban dan teman-temannya bermain di kolam bekas galian pasir. Bahkan korban dan teman-temannya tidak mengetahui persis ke dalaman bekas galian pasir tersebut.
Baca juga: Diduga baru lahir, seorang pelajar Palangka Raya temukan bayi dibuang di semak-semak
Entah bagai mana tiba-tiba korban yang sedang bermain di kolam itu tercebur, sehingga orang tua korban yang kebetulan mencari korban dan melihat teman-temannya menangis di pinggir kolam itu langsung mendatangi mereka.
Setelah ditanyakan kepada teman-teman korban, ternyata anaknya tengelam di kolam bekas galian pasir tersebut. Tidak lama kemudian orang tua korban berusaha meminta bantu kepada warga yang berada di sekitar lokasi kejadian.
"Tidak lama setelah orang tuanya meminta pertolongan, jasad korban mengapung di dalam bekas galian pasir tersebut dan langsung dievakuasi," katanya.
Baca juga: Pembuang bayi di Palangka Raya masih misteri
Setelah berhasil dievakuasi dari bekas galian pasir tersebut, jenazah langsung dilarikan ke RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
Hal tersebut dilakukan tidak lain guna kepentingan pihak kepolisian melakukan visum. Dari hasil visum ditubuh anak malang tersebut sama sekali tidak ada di temukan tanda-tanda kekerasan.
"Korban dinyatakan meninggal dunia oleh dokter. Saat tenggelam ia kekurangan oksigen, dan tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam saat visum dilakukan tim dokter forensik" ucapnya.
Baca juga: Polresta tanggung biaya perawatan bayi ditemukan di semak
Perwira berpangkat melati satu itu menuturkan, pihaknya juga sudah memintai keterangan beberapa saksi mata yang mengetahui persis kejadian itu.
Meninggalnya anak tersebut murni karena tenggelam saat bermain di kolam bekas galian pasir saat ia bermain bersama teman-temannya.
"Dari kronologis yang saya dapatkan kasus ini murni karena tenggelam dan tidak ada unsur tindak pidana, hal ini berdasarkan hasil visum dan keterangan beberapa orang saksi mata di lokasi kejadian," tandasnya.
Baca juga: Legislator dukung Polresta ungkap kasus pembuangan bayi di Palangka Raya