Danrem Kalteng akui personel TNI korban speedboat masih trauma
Palangka Raya (ANTARA) - Komandan Korem 102 Panju Panjung Kolonel Arm Saiful Rizal mengakui, pihaknya saat ini fokus memberikan motivasi kepada para personel yang selamat dari kecelakaan speedboat di Sungai Sebangau, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, beberapa waktu lalu.
"Motivasi itu kami diberikan agar trauma dari kejadian itu tidak berlarut-larut dan segera kembali pulih," kata Saiful saat diwawancarai di Palangka Raya, Kamis.
Dia juga membenarkan kondisi para korban kecelakaan air itu sempat mengalami trauma yang cukup tinggi, namun sekarang ini mulai berangsur membaik. Bahkan beberapa waktu lalu para korban terlihat banyak melamun serta ketika berkomunikasi dengan sesama sanak keluarganya atau rekannya selalu menangis.
"Menangisnya mereka itu tidak lain, karena selalu mengingat kejadian yang menimpa speedboad yang ditumpanginya itu, ketika sedang menjalankan tugas dari negara. Memang rasa traumatiknya masih ada, semoga dalam waktu dekat bisa kembali pulih," katanya.
Selain berusaha menghilangkan rasa traumatik anggotanya, Danrem 102/Pjg juga bersama Pemerintah Kota palangka Raya dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) perwakilan setempat mengunjungi rumah korban dari pegawai Taman Nasional Sebangau (TNS) yang meninggal dunia.
Di mana pihaknya juga akan membantu keringanan beban istri salah satu korban yang dalam hal ini meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. Bahkan apabila dalam proses melahirkan pihaknya juga akan turut hadir agar memberikan batuan suport dan lain sebagainya.
"Pada intinya pada saat melahirkan nanti kami akan hadir disana, kemudian kami juga akan memberikan bantuan untuk meringankan beban dari istri almarhum," bebernya.
Baca juga: Jasa Raharja tak santuni korban meninggal kecelakaan di Sungai Sebangau
Kemudian itu, mengenai proses penyelidikan perkara kecelakaan air tersebut sudah diserahkan kepihak Detasemen Polisi Militer XII/2 Palangka Raya.
Dalam perkara ini pihaknya juga akan transparan kepada masyarakat, sebab petugas yang ditugaskan menangani hal tersebut kini masih melakukan penyelidikan sesuai dengan standart operasional prosedur (SOP) yang sudah ditentukan dalam aturan instansi terkait.
"Sebenarnya yang bukan Korem 102/Pjg yang melakukan penyelidikan melainkan institusi tersendiri dan sifatnya internal namun sesuai dengan SOP," tegas Saiful.
Sebelum mengakhiri perbincangannya dengan awak media, orang nomor satu di lingkup Korem 102/Pjg tersebut menambahkan, untuk tujuh anggota pas pampres yang selamat dalam kecelakaan itu dan hanya mengalami luka-luka lecet saja sudah dikembalikan ke satuan induknya.
"Sejak adanya perintah dibatalkannya kunjungan Raja dan Ratu Belanda ke Kalteng, tujuh orang paspampres kembali ke satuan induknya," tandasnya.
Baca juga: Menteri LHK lepas jenazah stafnya di Palangka Raya
Baca juga: KLHK berduka, enam stafnya meninggal dunia kecelakaan di TN Sebangau
"Motivasi itu kami diberikan agar trauma dari kejadian itu tidak berlarut-larut dan segera kembali pulih," kata Saiful saat diwawancarai di Palangka Raya, Kamis.
Dia juga membenarkan kondisi para korban kecelakaan air itu sempat mengalami trauma yang cukup tinggi, namun sekarang ini mulai berangsur membaik. Bahkan beberapa waktu lalu para korban terlihat banyak melamun serta ketika berkomunikasi dengan sesama sanak keluarganya atau rekannya selalu menangis.
"Menangisnya mereka itu tidak lain, karena selalu mengingat kejadian yang menimpa speedboad yang ditumpanginya itu, ketika sedang menjalankan tugas dari negara. Memang rasa traumatiknya masih ada, semoga dalam waktu dekat bisa kembali pulih," katanya.
Selain berusaha menghilangkan rasa traumatik anggotanya, Danrem 102/Pjg juga bersama Pemerintah Kota palangka Raya dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) perwakilan setempat mengunjungi rumah korban dari pegawai Taman Nasional Sebangau (TNS) yang meninggal dunia.
Di mana pihaknya juga akan membantu keringanan beban istri salah satu korban yang dalam hal ini meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. Bahkan apabila dalam proses melahirkan pihaknya juga akan turut hadir agar memberikan batuan suport dan lain sebagainya.
"Pada intinya pada saat melahirkan nanti kami akan hadir disana, kemudian kami juga akan memberikan bantuan untuk meringankan beban dari istri almarhum," bebernya.
Baca juga: Jasa Raharja tak santuni korban meninggal kecelakaan di Sungai Sebangau
Kemudian itu, mengenai proses penyelidikan perkara kecelakaan air tersebut sudah diserahkan kepihak Detasemen Polisi Militer XII/2 Palangka Raya.
Dalam perkara ini pihaknya juga akan transparan kepada masyarakat, sebab petugas yang ditugaskan menangani hal tersebut kini masih melakukan penyelidikan sesuai dengan standart operasional prosedur (SOP) yang sudah ditentukan dalam aturan instansi terkait.
"Sebenarnya yang bukan Korem 102/Pjg yang melakukan penyelidikan melainkan institusi tersendiri dan sifatnya internal namun sesuai dengan SOP," tegas Saiful.
Sebelum mengakhiri perbincangannya dengan awak media, orang nomor satu di lingkup Korem 102/Pjg tersebut menambahkan, untuk tujuh anggota pas pampres yang selamat dalam kecelakaan itu dan hanya mengalami luka-luka lecet saja sudah dikembalikan ke satuan induknya.
"Sejak adanya perintah dibatalkannya kunjungan Raja dan Ratu Belanda ke Kalteng, tujuh orang paspampres kembali ke satuan induknya," tandasnya.
Baca juga: Menteri LHK lepas jenazah stafnya di Palangka Raya
Baca juga: KLHK berduka, enam stafnya meninggal dunia kecelakaan di TN Sebangau