Masyarakat belum ada terpapar, Kalteng aman dari virus corona
Palangka Raya (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menegaskan bahwa di provinsi ini sampai sekarang masih aman dari serangan virus corona, dan 15 pasien yang sebelumnya dalam pengawasan di Rumah Sakit Doris Silvanus belum satu pun dinyatakan positif terpapar.
Dari 15 pasien dalam pengawasan itu, 12 diantaranya negatif berdasarkan hasil pemeriksaan pemerintah pusat dan sudah keluar dari RSUD Doris Silvanus. Sekarang hanya ada tiga orang lagi, dan saat ini sedang menunggu hasil laboratorium," kata Sugianto kepada sejumlah wartawan di Palangka Raya, Sabtu.
Meski dalam kondisi aman, namun orang nomor satu di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila itu tetap mengingatkan seluruh bupati/wali kota se-Kalteng lebih serius menyikapi persoalan virus korona. Bahkan dirinya telah membuat dan mengirimkan surat edaran kepada kepala daerah se-Kalteng.
Surat edaran itu mengingatkan pemerintah kabupaten dan kota serta berbagai pihak, agar menunda kegiatan yang mengumpulkan massa dalam jumlah besar, termasuk menunda perjalanan ke luar negeri, terutama ke daerah terjangkit virus korona.
"Seandainya pemerintah mau mengumpulkan perangkat desa, ya boleh, tapi dibatasi jumlahnya. Sebisa mungkin, jangan sampai melebihi 40 orang. Bahkan untuk masyarakat, sebisa mungkin menghindari kerumunan massa jika memang diperlukan," kata Sugianto.
Baca juga: QRIS salah satu cara cegah penyebaran virus korona, kata BI Kalteng
Pemerintah kabupaten/ kota se-Kalteng juga diperintahkan untuk menutup tempat hiburan malam sementara waktu. Dan, bagi daerah yang memiliki pelabuhan, agar lebih sigap memperhatikan sekaligus melarang awak kapal asing untuk turun. Bahkan, masyarakat harus dilarang naik ke kapal yang ada orang asing, terkecuali petugas.
Selain itu, pemilik hotel maupun penginapan yang ada di Provinsi Kalteng selalu menyediakan cairan pembersih tangan dan mengukur suhu tubuh pengunjung. Langkah tersebut tentunya untuk memastikan tamu ataupun pengunjung dalam keadaan sehat.
"Imbauan mengenai penutupan hiburan malam untuk sementara waktu dan pengawasan orang asing ini harus diperhatikan, dan kepada siapapun jangan menolak ketika diperiksa suhu tubuhnya," demikian Sugianto.
Baca juga: Menhub Budi Karya selalu terdepan tangani dampak Covid-19
Baca juga: Budi Karya tunjukan tanda-tanda perbaikan
Baca juga: Kasus positif corona di Indonesia bertambah menjadi 96, lima meninggal
Dari 15 pasien dalam pengawasan itu, 12 diantaranya negatif berdasarkan hasil pemeriksaan pemerintah pusat dan sudah keluar dari RSUD Doris Silvanus. Sekarang hanya ada tiga orang lagi, dan saat ini sedang menunggu hasil laboratorium," kata Sugianto kepada sejumlah wartawan di Palangka Raya, Sabtu.
Meski dalam kondisi aman, namun orang nomor satu di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila itu tetap mengingatkan seluruh bupati/wali kota se-Kalteng lebih serius menyikapi persoalan virus korona. Bahkan dirinya telah membuat dan mengirimkan surat edaran kepada kepala daerah se-Kalteng.
Surat edaran itu mengingatkan pemerintah kabupaten dan kota serta berbagai pihak, agar menunda kegiatan yang mengumpulkan massa dalam jumlah besar, termasuk menunda perjalanan ke luar negeri, terutama ke daerah terjangkit virus korona.
"Seandainya pemerintah mau mengumpulkan perangkat desa, ya boleh, tapi dibatasi jumlahnya. Sebisa mungkin, jangan sampai melebihi 40 orang. Bahkan untuk masyarakat, sebisa mungkin menghindari kerumunan massa jika memang diperlukan," kata Sugianto.
Baca juga: QRIS salah satu cara cegah penyebaran virus korona, kata BI Kalteng
Pemerintah kabupaten/ kota se-Kalteng juga diperintahkan untuk menutup tempat hiburan malam sementara waktu. Dan, bagi daerah yang memiliki pelabuhan, agar lebih sigap memperhatikan sekaligus melarang awak kapal asing untuk turun. Bahkan, masyarakat harus dilarang naik ke kapal yang ada orang asing, terkecuali petugas.
Selain itu, pemilik hotel maupun penginapan yang ada di Provinsi Kalteng selalu menyediakan cairan pembersih tangan dan mengukur suhu tubuh pengunjung. Langkah tersebut tentunya untuk memastikan tamu ataupun pengunjung dalam keadaan sehat.
"Imbauan mengenai penutupan hiburan malam untuk sementara waktu dan pengawasan orang asing ini harus diperhatikan, dan kepada siapapun jangan menolak ketika diperiksa suhu tubuhnya," demikian Sugianto.
Baca juga: Menhub Budi Karya selalu terdepan tangani dampak Covid-19
Baca juga: Budi Karya tunjukan tanda-tanda perbaikan
Baca juga: Kasus positif corona di Indonesia bertambah menjadi 96, lima meninggal