Pemkab daerah ini tunda seleksi SKB CPNS

id pemkab barito utara,tunda ,tes skb,akibat corona,covid-19,bkppsdm,barut

Pemkab daerah ini  tunda seleksi SKB CPNS

Plt Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Barito Utara H Fakhri Fauzi (kedua kanan) berbincang dengan peserta simulasi CAT di SMKN 1 Muara Teweh,Sabtu (30/11/2019).ANTARA/HO

Muara Teweh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah menunda pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) pada seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS di lingkungan pemerintah daerah setempat formasi 2019 karena pandemi virus corona atau COVID-19.

"Rencana tes SKB menggunakan CAT Badan Kepegawaian Neger (BKN) itu dijadwalkan pada 25 Maret 2020, namun karena COVID-19 ini, kegiataanya ditunda sampai ada pemberitahuan kembali dari panitia seleksi nasional (Palselnas," kata Plt Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPPSDM) Barito Utara H Fakhri Fauzi di Muara Teweh, Kamis.

Menurut dia, penundaan seleksi ini berdasarkan surat Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor:B/318/M.SM.01.00/2020, tanggal 17 Maret 2020 tentang penundaan jadwal pelaksanaan SKB seleksi CPNS 2019.

"Kita belum tahu sampai kapan ditundanya tes SKB ini, sambil menunggu informasi dari Panselnas," katanya.

Dia mengatakan, terkait pengumuman hasil Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) yang ujiannya telah dilaksanakan pada 6 Februari 2020 di SMKN 1 Muara Teweh tetap sesuai jadwal yakni pada 22-23 Maret nanti.

Pengumumannya melalui portal resmi penerimaan CPNS formasi 2019 di lingkungan Pemkab Barito Utara melalui www.baritoutarakab.go.id.

"Jadi pengumuman hasil SKD tetap sesuai jadwal yang ditetapkan, sedangkan tes SKB akan kami beritahukan kemudian dalam bentuk surat edaran," kata Fakhri.

Peserta yang mengikuti tahapan SKD yang dinyatakan lulus administrasi di daerah ini sebanyak 545 orang akan memperebutkan 144 formasi yakni formasi guru dan kesehatan masing-masing 72 peserta.

Pelamar tersebut meliputi 38 orang formasi guru Bahasa Indonesia, 235 guru kelas, 65 guru Penjasorkes, 10 apoteker, 78 bidan, 6 dokter, 3 dokter gigi, 1 dokter spesial Jantung dan 109 perawat.