Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah Duwel Rawing menyarankan Palang Merah Indonesia menjalin kerjasama dengan Sekolah Menengah Atas sederajat, agar membantu memotivasi sekaligus mendorong para pelajar yang telah memenuhi syarat donor darah, menjadi pendonor aktif.
Sekarang ini dibutuhkan banyak pendonor karena stok darah diperkirakan bakal mengalami peningkatan karena mobilitas serta masyarakat di era moderen semakin meningkat, kata Duwel di Palangka Raya, kemarin.
"Untuk itulah, PMI harus lebih kreatif dalam mengumpulkan stok darah. Bahkan, perlu melirik pelajar yang memenuhi syarat agar mendonor darahnya. Dengan begitu, stok darah bisa semakin banyak," tambahnya.
Menurut mantan Bupati Katingan dua periode itu, pelajar tingkat SMA perlu diberikan edukasi menyangkut donor darah dari sudut pandang positif. Edukasi itu tidak hanya mengajarkan dan mengajak lebih peduli kepada sesama saja, tapi juga menjadi pendonor awal.
Duwel mengatakan kalangan pelajar juga harus diberi penyadaran bahwa melakukan donor darah juga sangat bermanfaat baik bagi kesehatan. Sebab, tidak ada kerugian ketika manusia melakukan donor darah. Sebaliknya menyehatkan tubuh, karena peredaran darah menjadi lancar dan darah menjadi baru kembali.
Baca juga: DPRD Kalteng minta penimbun sembako ditangkap dan ditindak tegas
"Pemahaman seperti ini yang harus terus menerus disampaikan ke pelajar. Dan, harus diajak juga menjadi pendonor darah. Jadi, secara mental pun sudah siap. Sepanjang pelajar itu telah memenuhi syarat menjadi pendonor darah ya," kata dia.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Palangka Raya, Katingan dan Gunung Mas itu mengatakan keuntungan donor darah sebenarnya cukup banyak, dapat mendeteksi penyakit di dalam tubuh lebih awal. Sebab, sebelum diambil darah, petugas donor pasti terlebih dahulu memeriksa kualitas darah dan kondisi kesehatan pendonor.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia perjuangan itu melihat kesadaran masyarakat menjadi pendonor darah rutin saat ini, masih bisa dikatakan cukup rendah. Hal itu terlihat dari ketika ada orang sakit dan memerlukan darah, pasti ada keluarga yang akan sibuk mencari pendonor darah.
Dia pun menyarankan tidak hanya dilingkup pelajar saja pelaksanaan itu digencarkan, namun juga unsur lain lingkup masyarakat. Konsep yang dilakukan, bisa dengan menarik minat melalui kerjasama PMI dan sekolah seperti pemberian sertifikat kepada pendonor awal dengan reward nilai tambahan.
"Bisa juga di lingkup TNI ataupun Polri, donor darah bisa dimasukkan sebagai salah satu syarat untuk kenaikan pangkat," demikian Duwel.
Baca juga: DPRD Kalteng ajak masyarakat dukung upaya pencegahan penyebaran corona
Baca juga: Jangan bedakan kasus peladang bakar lahan di Murung Raya dengan di Sintang