Perangi COVID-19, pemain Spanyol gantung sepatu

id Perangi COVID-19, pemain Spanyol gantung sepatu,Toni Dovale

Perangi COVID-19, pemain Spanyol gantung sepatu

Thai football league's Navy FC player Toni Dovale poses with a ball outside his family's pharmacy where he is working at the moment in Coruna, northwestern Spain, on March 26, 2020. - Football globetrotter Toni Dovale has changed his cleats and the ball for the white coat in a pharmacy to contribute his bit in the fight against the novel coronavirus pandemic that is ravaging Spain and the world. (Photo by MIGUEL RIOPA / AFP) (AFP/MIGUEL RIOPA)

Jakarta (ANTARA) - Pemain asal Spanyol Toni Dovale gantung sepatu dan menjadi apoteker untuk turut berperang di lini depan melawan pandemi COVID-19.

Lulusan sekolah farmasi berusia 29 tahun itu merupakan pemain klub divisi dua Thailand Royal Navy Thai FC, namun ia sedang mengunjungi keluarganya di Spanyol saat pandemi COVID-19 menyerang.

"Saya benar-benar sedang mengemasi barang-barang ketika situasi kemudian menjadi rumit," ujar mantan pemain Celta Vigo itu kepada AFP yang dipantau di Jakarta, Sabtu.

Larangan bepergian membuat Dovale terperangkap di kampung halamannya di Coruna, Spanyol.

Meski Dovale telah menyelesaikan pendidikan tingginya di bidang farmasi empat tahun silam, ia belum pernah menjadi pekerja lapangan.

Sekarang, saat dunia sepak bola sedang terhenti, ia menyadari bahwa inilah saatnya menggunakan ilmunya untuk membantu kampung halamannya.

"Saya bermain di Asia, farmasi di sana berbeda dan saya tidak pernah berada cukup lama di Spanyol untuk bekerja. Dengan terhentinya sepak bola dan larangan bepergian, saya berkata kepada diri sendiri, "Sekarang Anda bisa mendapatkan pengalaman praktik dan melakukannya," tambahnya.

Cemas

Pandemi COVID-19 telah menewaskan lebih dari 4.800 orang di Spanyol, dan terdapat 64.000 kasus orang terinfeksi.

"Kami berada di situasi yang benar-benar menakutkan. Orang-orang yang bekerja dengan publik merasa cemas, dan orang-orang yang datang ke kami untuk meminta saran juga cemas," kata Dovale, yang sekarang bekerja di apotek milik keluarganya.

Dovale mengetahui dirinya berisiko terinfeksi, namun ia berusaha tidak memperlihatkan rasa takutnya.

"Kita semua tahu bahwa tingkah laku kita di masa sulit menentukan siapa kita, dan bagi saya, saya perlu mengesampingkan rasa takut dan membantu dengan cara yang saya mampu," ujarnya.

Dovale pernah bermain untuk klub strata tertinggi Spanyol seperti Leganes dan Rayo Vallecano, sebelum kemudian pindah ke Sporting Kansas City di AS, dan juga pernah bermain di klub India Bengaluru, sebelum berlabuh di Thailand.

"Saya tidak tahu kapan olahraga akan bergulir lagi di (Asia) sana atau kapan orang-orang Eropa akan kembali diizinkan bepergian. Saya harap masalah ini berakhir sesegera mungkin dan saya dapat kembali bermain sepak bola," ucapnya sambil berharap.