Kuala Kapuas (ANTARA) - Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, dr Tri Setya Utami mengatakan, bahwa pihaknya sudah mendata dan memantau warga setempat yang baru pulang menghadiri kegiatan tablig akbar ijtima ulama sa-Asia di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu.
"Sebelum info daftar ratusan orang yang ke Gowa, Sulawesi Selatan beredar di WhatsApp, pihak Dinkes Kapuas dan Puskesmas sudah mendata 21 orang itu," kata Tri di Kuala Kapuas, Minggu.
Dari 21 orang itu, kata Tri, terdiri 10 Orang Dalam Pemantauan (ODP), satu orang adalah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang sudah dirujuk ke RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya dan 10 orang lainnya tidak bergejala.
"Terhadap 10 orang ODP dan 10 orang tidak bergejala tersebut masih dalam pantauan Puskesmas dan Satgas (Satuan Tugas) kecamatan dan desa. Mereka isolasi mandiri dan dipantau terus," ucapnya.
Baca juga: Sempat berstatus PDP, ibu dan anak di Kapuas dinyatakan negatif COVID-19
Tri mengatakan, diperkirakan daftar nama-nama yang menghadiri acara ijtima ulama Asia di Gowa, Sulawesi Selatan itu kemungkinan akan terus bertambah. Karena hingga saat ini pihaknya masih terus menerima laporan dari masyarakat, Puskesmas, Call Center, termasuk yang beredar dalam info 600 orang tersebut.
"Jadi proses pengecekan sedang berjalan saat ini. Cek dan ricek terus dilakukan oleh surveilans," ujarnya.
Untuk para ODP, lanjutnya, pihaknya akan melakukan tes dangan Rapid Diagnostic Test (RDT), yakni alat tes cepat untuk membantu diagnosa. Tapi RDT saat ini jumlah masih terbatas.
Baca juga: Berstatus PDP, ibu dan anak di Kapuas dirujuk ke Palangka Raya
"Karena itu, untuk mensiasati keterbatasan, ODP yang dari Gowa akan dicek lagi satu persatu. Mana yang misal lansia, ada komorbid atau penyakit penyerta dan sebagainnya. Ini jadi prioritas kami," kata dia.
Pihaknya juga menjelaskan, bahwa untuk mengecek dangan RDT ini juga waktunya tidak boleh sembarangan, harus ditentukan waktunya agar bisa dideteksi antibodinya oleh RDT.
"Orang bisa saja negatif saat dites RDT, meski dalam tubuhnya ada virus. Karena antibodinya belum terbentuk," demikian dr Tri Setya Utami.
Baca juga: DPRD minta warga Kapuas peserta ijtima Gowa segera laporkan diri
Berita Terkait
Dua atlet sepeda Kapuas diberangkatkan ikuti pelatihan persiapan PON XXI
Jumat, 3 Mei 2024 19:33 Wib
Disarpustaka Kapuas tampilkan mobil perpustakaan keliling
Rabu, 1 Mei 2024 13:52 Wib
Pansus II DPRD Kapuas godok raperda pembentukan dan susunan perangkat derah
Rabu, 1 Mei 2024 13:22 Wib
Ratusan pelajar di Kapuas ikuti lomba kaligrafi
Rabu, 1 Mei 2024 13:11 Wib
DPRD Kapuas apresiasi pawai karnaval budaya
Rabu, 1 Mei 2024 13:02 Wib
Disarpustaka Kapuas kunjungi tempat bersejarah
Rabu, 1 Mei 2024 12:49 Wib
Penjabat Bupati Kapuas apresiasi kinerja jajaran MUI
Rabu, 1 Mei 2024 9:17 Wib
BPJN Kalteng periksa kondisi Jembatan Pulau Telo Kapuas
Rabu, 1 Mei 2024 8:56 Wib