Banjir di Barito Utara meluas, delapan kecamatan terdampak banjir

id banjir barito utara,banjir muara teweh,tanggap darurat batingsor,sungai barito

Banjir di Barito Utara meluas, delapan kecamatan terdampak banjir

Warga mengevakuasi barang dagangan berupa generator mesin (genset) menggunakan ban dalam mobil di kawasan perekonomian yang terendam banjir di Jalan Sumbawa Muara Teweh, Kamis (30/4/2020) siang.ANTARA/Kasriadi

Muara Teweh (ANTARA) - Banjir yang menggenangi sejumlah kawasan penduduk dataran rendah di Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, akibat meluapnya Sungai Barito memasuki hari kedua terus meluas dan ketinggian air cenderung naik di tengah pandemi COVID-19 dengan ketinggian banjir bervariasi antara 75 sentimeter sampai 2 meter.
    
"Saat ini sejumlah kawasan jalan di Muara Teweh sudah tidak bisa dilewati kendaraan bermotor baik roda empat maupun roda dua," kata Dadang warga Muara Teweh, Kamis siang.
    
Sebagian besar warga yang tempat tinggalnya terendam banjir mulai mengevakuasi barang ketempat lebih tinggi atau dilantai dua rumahnya.
    
Kawasan rumah penduduk dan jalan di Muara Teweh yang terendam banjir diantaranya Jalan Panglima Batur, Jalan Merak, Jalan Dahlia, Jalan Imam Bonjol, Jalan Cempaka Putih Jalan Pangeran Antasari dan sejumlah kawasan lain.

"Air di kawasan hulu Sungai Barito Utara di wilayah Kabupaten Murung Raya terus naik dan akan mengalir ke hilir,  sehingga kami saat ini masih melakukan evakuasi barang dagangan," kata dia yang ditemui saat membantu mengevakuasi  barang dagangan di toko milik keluarganya di Jalan Sumbawa Muara Teweh.

Standar tinggi air (STA) khusus banjir yang ada di kawasan Jalan Panglima Batur yang dipantau  pada Kamis siang  pukul 13.11 WIB menunjukan ketinggian air di jalan kawasan perekonomian itu mencapai 75 cm.

Di kawasan perdagangan ini  hampir semua toko baik di Jalan Panglima Batur dan Jalan Sumbawa sudah tutup dan tampak sejumlah toko masih melakukan evakuasi barang-barang dagangannya, selain toko juga hotel dan bank juga terendam banjir.
 
Sejumlah karyawan toko mini market mengevakuasi barang dagangan di kawasan perekonomian yang terendam banjir di Jalan Sumbawa Muara Teweh, Kamis (30/4/2020) siang.ANTARA/Kasriadi

Warga Muara Teweh lainnya Hamsi mengatakan jalan di kawasan tempat tinggalnya yang merupakan kawasan paling pertama dilanda banjir kini sudah mencapai 1,5 meter.

"Jalan di tempat tinggal kami ini merupakan dataran rendah dan lebih dulu terendam banjir bersama Jalan Merak," kata dia yang tinggal di Jalan Imam Bonjol Muara Teweh

Kawasan yang terendam banjir selain Muara Teweh juga puluhan desa lainnya tersebar dibeberapa kecamatan di pinggiran Sungai Barito  diantaranya Kecamatan Montallat yang biasanya menjadi  daerah paling parah dilanda banjir karena wilayahnya berada di hilir atau selatan dari Kabupaten Barito Utara.

"Saat ini banjir sudah merendam sejumlah desa di kecamatan kami diantaranya Desa Ruji, Kamawen, Kelurahan Tumpung Laung II  dan Kelurahan Montallat I.Di Kelurahan Montallat I ini ketinggian banjir  bervariasi antara 75 cm sampai 2 meter," kata Sekretaris Camat Montallat Arson.

Pemerintah Kabupaten Barito Utara menggelar rapat koordinasi terkait ditetapkannya daerah setempat tanggap darurat Batingsor (banjir, puting beling, dan tanah longsor) yang dipimpin Wakil Bupati Sugianto Panala Utara dan dihadiri Sekda  H  Jainal Abidin. 

Wakil Bupati Sugianto Panala Putra menyatakan saat ini  pemerintan daerah  mempersiapkan saat terjadinya  batingsor agar kita melakukan cepat tanggap dalam menangulangi dampak yang yang ditimbulkan,terutama berupa penyelamatan korban dan harta benda,evakuasi pengunsiaan semua akan mendaptkan perhatian penuh dari pemerintah.
 
Warga melintas di kawasan Skala Tinggi Air (STA) khusus banjir di Jalan Panglima Batur Muara Teweh yang pada Kamis (30/4/2020) siang pukul 13.11 WIB   menunjukan  angka 75 cm.ANTARA/Kasriadi

"Kita harus siap dan siaga menghadapi bencana banjir dan cuaca ekstrim.Perubahan dan kondisi alam perlu diwaspadai karena saat ini di Kabupaten Barito Utara dominan banjir akibat curah hujan yang cukup tinggi,maka dari itu melalui rapat ini selain evaluasi sekaligus penyusunan strategi upaya penanganan yang cepat dalam penanggulangan bencana di daerah," kata Sugianto.

Sementara  Sekretaris Daerah  H Jainal Abidin  menambahkan tindak lanjut dari hasil rakor ini penetapan status keadaan darurat bencana harus dilakukan secara cepat,untuk menghindari jatuhnya korban jiwa serta meluasnya dampak bencana.

"Dalam keadaan darurat ini beberapa hal yang harus dipenuhi yaitu pemenuhan kebutuhan makanan dan perlengkapan evakuasi dan dari data BPBD untuk saat ini wilayah terdampak banjir di Kabupaten Barito Utara yaitu Kecamatan Teweh Tengah, Gunung Timang, Teweh Selatan, Lahei, Lahei Barat, Montallat, Teweh Baru dan Kecamatan Teweh Timur," ujar  Sekda Jainal.