Jakarta (ANTARA) - Membuat perawatan wajah sendiri atau DIY skincare, akhir-akhir ini menjadi populer semenjak diberlakukannya karantina mandiri atau imbauan untuk berada di rumah saja.
Ahli dermatologi pun mengakui bahwa membuat produk perawatan wajah sendiri di rumah, sesungguhnya dapat memberikan manfaat tersendiri.
"Membuat produk perawatan kulit di rumah, adalah cara yang bagus untuk menenangkan pikiran dan mengalihkan perhatian dari situasi saat ini," ujar ahli dermatologi bersertifikat di California, Ava Shamban, seperti dikutip dari Allure.
Baca juga: Tips rawat kulit tanpa ke salon selama pandemi COVID-19
Hal serupa juga dikatakan oleh ahli dermatologi bersertifikat di Connecticut Mona Gohara. Kendati demikian, Gohara memperingatkan bahwa ada bahan-bahan yang seharusnya dihindari ketika Anda hendak membuat produk perawatan kulit sendiri.
"Bahan-bahan ini bisa membahayakan kulit, dibandingkan membuat kulit Anda sehat," ujar Gohara.
Berikut ini adalah lima bahan yang seharusnya tidak digunakan dalam membuat produk perawatan wajah sendiri.
1. Lemon dan buah asam lainnya
Meskipun banyak yang menyebutkan sari lemon dan sitrus berkhasiat untuk mencerahkan kulit, namun para ahli dermatologi tidak menyarankan penggunaan lemon langsung ke kulit wajah.
Baca juga: Cara hilangkan flek di wajah dengan bahan-bahan alami
"Sifat asam lemon dapat menyebabkan phytophotodermatitis, reaksi peradangan di kulit yang tidak hanya membuat kulit terasa terbakar namun juga dapat menyebabkan hiperpigmentasi," ujar ahli demartologi bersertifikat di New York, Rita Linkner.
2. Pasta gigi atau baking soda
Pasta gigi dan baking soda sering disarankan sebagai pertolongan pertama untuk mengatasi jerawat. Namun cara ini justru dilarang oleh para ahli karena alih-alih menyembuhkan jerawat, kulit malah akan mengalami peradangan berat.
3. Telur mentah
Telur memang sering digunakan dalam produk perawatan kulit Korea Selatan. Namun menggunakan telur mentah secara langsung ke kulit dapat menimbulkan masalah baru bila tidak berhati-hati.
Baca juga: Cara tepat keringkan masker kain setelah dicuci
"Telur mentah dapat menimbulkan infeksi bakteri Salmonella," jelas Gohara.
Beberapa orang menggunakan cuka apel atau cuka beras sebagai tonner, karena kandungan asamnya yang disebut-sebut dapat menyeimbangkan kelembaban kulit wajah. Namun trik ini tidak disetujui oleh para ahli.
Selain baunya yang menyengat dan sulit hilang, ada efek samping lain yang membahayakan seperti iritasi, sensasi terbakar pada kulit apabila rutin digunakan, hingga akhirnya membuat kulit menggelap akibat terbakar.
Baca juga: Yang harus dilakukan setelah tertidur menggunakan riasan wajah
5. Rempah
Gohara juga memperingatkan agar berhati-hati dalam penggunaan kunyit karena meninggalkan noda pada kulit dalam waktu lama, meskipun terbukti efektif untuk mengatasi peradangan.
Sebaliknya kayu manis, sebaiknya dihindari karena kandungan di dalamnya dapat menyebabkan iritasi.
Selain itu Gohara menyarankan untuk tidak menyimpan produk DIY skincare untuk digunakan kembali, tanpa disertai pengawet atau stabilizer. Alih-alih glowing, kulit Anda justru akan bermasalah karena menggunakan DIY skincare yang sudah kadaluarsa atau basi.
Baca juga: Cara benar gunakan serum wajah
Baca juga: Tips merawat wajah dari dokter kulit selama #dirumahaja
Baca juga: Benarkah kulit bisa bermasalah jika gunakan masker wajah terlalu lama?
Berita Terkait
Perawatan gedung, Pasar Tanah Abang Blok A tutup hingga 21 April
Kamis, 11 April 2024 13:56 Wib
Tips mencegah kerusakan cat pada mobil kesayangan
Senin, 11 Maret 2024 12:44 Wib
Dwayne Johnson merilis merk perawatan kulit 'Papatui'
Jumat, 8 Maret 2024 10:09 Wib
Ini tips membuat rambut lurus dan tipis terlihat lebih 'berisi'
Kamis, 7 Maret 2024 13:56 Wib
Tips merawat wajah saat kolagen menurun di usia 50 tahun
Rabu, 28 Februari 2024 17:09 Wib
Tips awet muda serta sehat lewat pembuangan 'zombie cells'
Rabu, 7 Februari 2024 9:05 Wib
Apa itu perawatan kulit 'slugging' dan bagaimana cara mendapatkan manfaatnya?
Rabu, 7 Februari 2024 8:56 Wib
Raja Charles III jalani perawatan setelah didiagnosis kanker
Selasa, 6 Februari 2024 16:25 Wib