Jakarta (ANTARA) - PT NGK Busi Indonesia mengenalkan produk terbaru dari varian G-Power dengan kode LKAR6AGP yang diperuntukkan kendaraan "sejuta umat" dari merek Toyota maupun Daihatsu, yakni Avanza dan Xenia.
Senior Manager Sales & Marketing PT NGK Busi Indonesia, Jimmy Tjan mengatakan busi dengan G-Power itu cocok pada mesin tipe NR dengan spesifikasi empat silinder.
"Busi LKAR6AGP diciptakan dan disempurnakan khusus untuk mobil Toyota dan Daihatsu yang menggunakan mesin tipe NR. Mesin tipe NR memiliki spesifikasi 4 silinder segaris DOHC dengan kapasitas mulai dari 1.200cc hingga 1.500cc, serta dilengkapi dengan teknologi Dual VVT-i yang membuat konsumsi BBM dan emisi gas buang lebih rendah," kata Jimmy Tjan dalam keterangan resminya, Selasa.
Baca juga: Busi standar tidak boleh dimodifikasi, ini alasannya
Baca juga: Benarkah busi racing tingkatkan performa kendaraan standar?
Sebagaimana diketahui, mobil-mobil Toyota dan Daihatsu yang menggunakan mesin tipe NR antara lain, Toyota: Avanza, Rush, Yaris, Vios, Sienta, Agya, & Calya. Sedangkan untuk merek Daihatsu: Xenia, Terios, Ayla, & Sigra
Hadirnya busi NGK dari keluarga G-Power dengan kode LKAR6AGP, adalah jawaban dari PT NGK Busi Indonesia yang banyak menerima permintaan dari pengguna setia busi NGK di tanah air yang menggunakan mobil-mobil dengan mesin tipe NR yang begitu cukup banyak.
Mobil dengan mesin bertipe NR saat ini sedang mendominasi pasar kendaraan mobil di Indonesia. PT NGK Busi Indonesia tidak akan melewatkan peluang tersebut begitu saja, sehingga secara khusus mereka mencoba untuk menciptakan formula baru agar dapat memberikan busi dengan kualitas terbaik dengan harga terjangkau.
Menurut Tecnhical Support PT NGK Busi Indonesia, Diko Octaviano busi terbaru NGK memiliki berbagai keunggulan mulai dari harga yang sangat terjangkau, interval pergantian busi yang cukup panjang, kinerja yang stabil serta standar dan kualitas terjamin dari NGK Spark Plugs.
"Busi ini dibaut dari Jepang yang merupakan varian dari G-Power, busi ini menggunakan bahan platinum yang memiliki tingkat leleh yang tinggi dan konduktivitas listrik yang baik sebagai bahan dasar central electrode," kata Diko.
"Ketebalan central electrode hanya 0.6 mm yang memungkinkan lebih banyak campuran bahan bakar dan udara untuk menciptakan percikan dengan hasil ledakan energi yang lebih tinggi," tambah dia.
Selain itu, busi ini juga memiliki Ground electrode berbentuk trapesium, Titik pengapian yang terfokus dan presisi, Pembakaran lebih cepat terjadi di bagian inti api, Mampu mengurangi efek quenching atau hambatan pertumbuhan inti api yang biasanya terjadi pada busi kendaraan bermotor.
"Sehingga dari keunggulan itu semua busi ini dapat menghasilkan emisi gas buang yang lebih rendah sehingga lebih ramah lingkungan dan juga Sistem pembersihan busi secara otomatis dilakukan sehingga tidak akan terjadi carbon fouling," tutur dia.
Berita Terkait
Audi pamerkan mobil konsep di China tanpa logo cincin ikonik
Jumat, 8 November 2024 17:22 Wib
Seorang pengendara mobil di Tangerang terkena peluru nyasar
Selasa, 5 November 2024 16:55 Wib
Prabowo disebut bangga dengan mobil Maung buatan Pindad
Rabu, 30 Oktober 2024 14:28 Wib
Berikut tips agar mobil lebih hemat bahan bakar
Selasa, 29 Oktober 2024 16:30 Wib
Kusnadi-Daldin tegaskan bukan paslon boneka di Pilkada Gumas
Minggu, 27 Oktober 2024 20:47 Wib
Erlin Hardi janji programkan mobil operasional setiap relawan BPK di Kapuas
Jumat, 25 Oktober 2024 8:32 Wib
Ini spesifikasi MV3 Garuda Limousine yang digunakan Prabowo
Minggu, 20 Oktober 2024 19:22 Wib
Hanya Rp6.000-an per hari untuk perawatan Suzuki Grand Vitara
Selasa, 15 Oktober 2024 12:05 Wib